
PUSATNEWS – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan, Jakarta memang bukan lagi ibu kota. Namun, Jakarta bakal jadi Ibukota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
“Jakarta memang tidak lagi menjadi ibu kota Indonesia, namun Jakarta akan menjadi kota global, bahkan jadi Ibu Kota ASEAN,” ujar Pramono dalam pidato pertama di Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Namun, Pramono mengakui, status istimewa Jakarta itu kadang luput dari perhatian publik.
“Ini yang tidak banyak di-branding,” katanya mengacu pada status Jakarta bagi ASEAN.

ASEAN memang memiliki sejarah panjang yang melibatkan Indonesia. Pada 8 Agustus 1967, Indonesia mendirikan ASEAN bersama Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.
Penandatangan Deklarasi ASEAN itu adalah lima menteri luar negeri saat itu. Yaitu Adam Malik (Indonesia), Tun Abdul Razak (Malaysia), S Rajaratnam (Singapura), Narciso R Ramos (Filipina), dan Thanat Khoman (Thailand). Kelima orang itulah yang kemudian disebut Five Founding Fathers of ASEAN.
Dengan peran Indonesia yang sangat vital, maka Sekretariat ASEAN berada di Jakarta. Tak heran jika utusan-utusan negara sahabat mengirimkan perwakilannya untuk Indonesia dan ASEAN. Bahkan, beberapa negara besar mengirimkan dua korps diplomatik ke Jakarta. Satu utusan untuk urusan dengan Indonesia. Satu lagi untuk berurusan dengan ASEAN.
Diketahui Jakarta memang tidak lagi menjadi ibukota bagi Indonesia. Status itu berdasarkan UU No. 2/2024. Jakarta memiliki status baru, yaitu Daerah Khusus Jakarta (DKJ) karena status ibukota beralih ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Namun, sebelum ada peraturan presiden (Perpres) yang mengimplementasikan kebijakan tersebut, maka Jakarta masih berfungsi sebagai ibu kota.