Jakarta, 23 Juni 2025

PUSATNEWS, Ketegangan geopolitik di Timur Tengah membuat Selat Hormuz, jalur vital perdagangan minyak dunia, berada di ujung tanduk. Ancaman penutupan selat ini mendorong Pertamina untuk segera menyusun strategi pengalihan rute dan pasokan energi.
🚢 Apa yang Terjadi?
Kondisi di sekitar Selat Hormuz memanas akibat konflik antara Iran, AS, dan sekutunya. Jalur yang mengalirkan hampir 20% minyak dunia ini berisiko ditutup, baik akibat konflik langsung atau blokade militer.
“Kami sedang menyusun skenario darurat, termasuk menjajaki pasokan minyak dari Oman dan India,” kata VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso.
🛢️ Oman & India Jadi Opsi
Pertamina kini intensif berdialog dengan pemerintah Oman dan beberapa mitra dagang di India untuk memastikan kelancaran impor minyak mentah bila Hormuz tak lagi bisa dilintasi.
- 🇴🇲 Oman: Lokasi strategis dan pasokan stabil.
- 🇮🇳 India: Potensi kilang kerja sama dan jalur pelayaran aman melalui Samudra Hindia.
🌍 Imbas Global & Lokal
Penutupan Selat Hormuz bisa mendorong:
- Harga minyak melonjak drastis.
- Distribusi BBM dalam negeri terganggu.
- Ekonomi global bergejolak.
Namun, Pertamina menyebutkan bahwa cadangan operasional dan buffer stok saat ini masih aman untuk beberapa minggu ke depan.
Kata Analis
Krisis bisa datang sewaktu-waktu, tapi kesiapan nasional dan jaringan diplomasi energi adalah kunci untuk menjaga dapur Indonesia tetap menyala.