
Lampung – Jagat maya dihebohkan dengan video viral yang menunjukkan dugaan aksi premanisme terhadap seorang pedagang roti di Pesawaran, Lampung.
Dalam rekaman siaran langsung akun TikTok @endar997, tampak seorang pria mendekati pedagang sambil membawa balok kayu dan melontarkan kata-kata kasar.
Peristiwa tersebut terjadi di sekitar Tugu Pengantin, Desa Gedong Tataan, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, pada Jumat malam (20/6/2025).
Korban dalam kejadian itu diketahui bernama Sandriya (26), warga Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu.
Menurut penuturan Sandriya, intimidasi bermula saat dia sedang melakukan siaran langsung di TikTok sambil berjualan roti sekitar pukul 23.30 WIB. Lalu, Seorang pembeli datang dan membeli dagangannya.
Namun, tak lama setelah transaksi selesai, pembeli itu bertemu dengan seorang pria berinisial IH, yang diduga merasa terganggu hingga terjadi adu mulut singkat.
Bawa Kayu dan Bentak Pedagang, Aksi Pria di Pesawaran Terekam Live TikTok

Setelah pembeli pergi, pria berinisial IH mendatangi Sandriya dan melontarkan kata-kata kasar sambil membawa sebatang kayu.
“Ngapain kamu live di sini? Tutup kamu sekarang! Mana teman kamu tadi?” teriak IH, seperti dituturkan korban.
Tak ingin terjadi sesuatu yang lebih buruk, Sandriya segera mengakhiri siaran langsungnya dan membereskan dagangan.
Menanggapi video yang viral, jajaran Polres Pesawaran langsung bergerak menindak lanjuti. Kapolsek Gedong Tataan Kompol Mulyadi Yakub dan Kasat Reskrim Polres Pesawaran Iptu Pande Putu Yoga Mahendra turun langsung melakukan klarifikasi kepada pihak terkait, termasuk korban dan terduga pelaku.
Kasus Damai

Dari hasil mediasi yang dilakukan kepolisian, diketahui bahwa pria berinisial IH (37), warga Desa Gedong Tataan, tengah menjalani pengobatan karena gangguan kejiwaan. Atas pertimbangan tersebut, korban Sandriya memilih menyelesaikan masalah secara kekeluargaan dan tidak melanjutkan ke proses hukum.
“Sandriya telah memaafkan pelaku dan bersedia menghapus video tersebut dari akun TikTok-nya,” ujar Kasat Reskrim, Iptu Pande.
Sementara itu, IH melalui keluarganya menyampaikan permintaan maaf atas insiden tersebut dan berterima kasih kepada korban karena telah memberi ruang damai tanpa proses hukum.
Kapolres Pesawaran AKBP Heri Sulistyo Nugroho menyatakan bahwa pihaknya akan tetap bersikap tegas terhadap segala bentuk tindakan yang meresahkan masyarakat.
“Meski kasus ini selesai secara kekeluargaan, kami tetap berkomitmen menciptakan rasa aman bagi warga. Tidak ada ruang untuk tindakan premanisme di Pesawaran,” tegas kapolres.