
PUSATNEWS Teheran, 22 Juni 2025 — Di tengah ancaman serangan besar-besaran dari Israel dan meningkatnya kemungkinan keterlibatan Amerika Serikat dalam perang, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dikabarkan telah menyiapkan langkah politik penting: menunjuk tiga ulama senior sebagai calon penggantinya, untuk mengantisipasi kemungkinan skenario terburuk, termasuk kematian mendadak atau kekacauan politik di puncak kekuasaan.
Langkah ini belum diumumkan secara resmi ke publik, namun bocoran dari dalam Dewan Ahli Iran (Majles-e Khobregan) mengonfirmasi bahwa nama-nama kandidat telah dibahas dalam sesi darurat internal yang digelar secara tertutup sejak awal pekan ini.
Siapa Tiga Ulama Calon Pengganti Khamenei?
Menurut sumber eksklusif dari kantor berita Rasa News dan Kayhan, ketiga ulama tersebut adalah:
- Ayatollah Alireza Arafi
Rektor seminari Qom dan tokoh moderat konservatif yang memiliki hubungan dekat dengan Khamenei. Dikenal sebagai intelektual dengan pendekatan dialog ke dunia luar. - Ayatollah Ahmad Khatami
Anggota senior Dewan Ahli dan Imam Jumat Teheran yang vokal terhadap Israel dan Barat. Ia disebut-sebut sebagai calon yang akan melanjutkan garis keras Khamenei. - Ayatollah Mojtaba Khamenei
Putra Khamenei sendiri, yang selama ini jarang tampil di publik tetapi memiliki pengaruh besar di lingkaran Garda Revolusi (IRGC). Banyak pihak menilai ia dipersiapkan secara diam-diam sebagai pewaris dinasti kekuasaan spiritual.
Langkah Antisipatif di Tengah Ancaman Perang
Penunjukan calon pengganti ini dianggap sebagai langkah darurat, mengingat meningkatnya ancaman terhadap keselamatan pribadi Khamenei di tengah konflik. Dalam dua minggu terakhir, beberapa laporan menyebutkan bahwa lokasi kediaman dan bunker Khamenei telah dipindahkan ke tempat yang sangat rahasia karena ketakutan akan serangan udara Israel.
“Iran tak bisa membiarkan kekosongan kekuasaan jika sesuatu terjadi pada Ayatollah. Ini bukan hanya soal politik, tapi juga stabilitas ideologi negara,” ujar Dr. Hossein Mousavi, analis politik dari Universitas Tehran.
Dewan Ahli Mulai Bergerak Diam-Diam
Dewan Ahli, lembaga beranggotakan 88 ulama senior yang memiliki wewenang memilih dan mengganti Pemimpin Tertinggi, kini dikabarkan telah diminta menyiapkan prosedur pemilihan darurat. Ini menandakan bahwa Iran tengah bersiap menghadapi situasi tak terduga dalam waktu dekat.
Meski tidak ada tanda-tanda penyakit serius pada Khamenei, situasi geopolitik yang memburuk dan meningkatnya kemungkinan serangan terarah membuat langkah ini dianggap wajar.
Akankah Iran Tetap Stabil Jika Khamenei Tumbang?
Pergantian Pemimpin Tertinggi di Iran bukan sekadar pergantian sosok, melainkan potensi pergeseran ideologi, arah politik luar negeri, bahkan struktur militer.
“Jika Mojtaba naik, maka militer akan lebih dominan. Jika Arafi naik, kemungkinan dialog dengan Barat lebih terbuka. Tapi kalau Ahmad Khatami, maka Iran bisa lebih agresif dan ideologis,” kata analis politik Arab, Dr. Sami Nader.
Kesimpulan: Skenario Suksesi di Tengah Badai Perang
Dengan peperangan yang masih berkecamuk dan masa depan wilayah yang belum menentu, Iran tampaknya tidak ingin lengah. Menyiapkan penerus Khamenei bisa jadi langkah paling krusial untuk menjaga keberlangsungan revolusi Islam di tengah ancaman eksternal dan tekanan internal.
Apakah ini tanda akhir dari era Khamenei? Atau justru babak baru dari strategi politik Iran yang lebih tajam dan terorganisir?
Dunia menanti arah angin dari Teheran.