

PUSATBERITA , Kadang kita suka menunda hal-hal kecil yang dianggap sepele. Salah satunya, busi motor. Mungkin, karena bentuknya kecil, biker lantas menganggap peran dan fungsi busi juga kecil. Padahal busi berperan vital dalam sistem pembakaran di dalam mesin. Kalau busi bermasalah, maka proses pembakaran juga pasti akan bermasalah. Akibatnya, tarikan jadi ngempos hingga mesin mogok.
So, kalau kamu salah satu biker yang suka menunda-nunda mengganti busi, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut. Sebab telat mengganti busi bisa jadi efek domino yang merembet ke komponen lain.
1. Motor jadi susah nyala dan tarikan loyo
Busi yang aus atau kotor bisa membuat percikan api menjadi lemah. Akibatnya, pembakaran di dalam mesin tidak berjalan optimal. Ini yang bikin motor kamu jadi susah di-starter, apalagi kalau pagi-pagi atau habis kehujanan. Bahkan setelah nyala pun, gasnya terasa berat dan kurang bertenaga.
Kalau kamu ngerasa motor mulai “ngambek” saat digas atau tenaga ngedrop pas nanjak, bisa jadi businya udah minta pensiun. Dan karena mesin harus kerja ekstra keras, bahan bakar juga ikut lebih boros.
2. Mesin cepat panas dan bisa merusak komponen lain
Percikan api yang lemah bikin pembakaran tidak sempurna. Artinya, bensin yang masuk nggak terbakar maksimal, malah jadi kerak karbon yang menempel di ruang bakar. Lama-lama, kerak ini bikin ruang mesin kotor dan membuat suhu mesin naik drastis.
Kondisi ini bisa merusak klep, piston, bahkan kepala silinder. Mesin jadi gampang overheat, dan tarikan motor makin parah. Kalau udah begini, bukan cuma ganti busi yang kamu hadapi, tapi juga servis besar yang bisa menguras dompet sampai lemas.
3. Emisi memburuk dan motor bisa gagal uji emisi
Saat ini sudah banyak kota yang mulai menerapkan uji emisi untuk kendaraan. Nah, telat ganti busi bisa bikin kadar emisi motor naik karena sisa pembakaran yang nggak sempurna ikut terbuang ke udara. Hasilnya? Asap motor jadi lebih kotor, dan kamu bisa gagal lolos uji emisi.
Selain itu, motor yang ngebul dan bau bensin menyengat juga bikin nggak nyaman orang sekitar. Padahal semuanya bisa dicegah hanya dengan mengganti busi tepat waktu.
So, busi memang kecil, tapi efek telat menggantinya bisa menjalar ke mana-mana. Mulai dari performa motor yang menurun, konsumsi bensin jadi boros, mesin gampang panas, hingga komponen lain yang ikut rusak. Belum lagi potensi gagal uji emisi dan biaya servis yang bisa melebihi harga belanja bulanan kamu.
Jadi, jangan tunggu sampai motor ngambek total baru panik ke bengkel. Luangkan waktu sejenak, cek kondisi busi secara berkala, dan gantilah sesuai rekomendasi, yakni setiap 8.000–10.000 km. Karena perawatan kecil yang rutin itu jauh lebih murah daripada memperbaiki masalah besar yang muncul karena kelalaian sendiri.