
PUSAT TEKNOLOGI : Perusahaan baterai raksasa asal Tiongkok, CATL (Contemporary Amperex Technology Co. Limited), resmi memulai produksi massal baterai solid-state pertama di dunia. Teknologi ini diprediksi akan mengubah lanskap industri kendaraan listrik (EV) secara global, dengan menjanjikan kepadatan energi lebih tinggi, pengisian daya supercepat, dan keamanan yang jauh lebih baik dibanding baterai lithium-ion konvensional.
Spesifikasi Teknis yang Memukau
Baterai solid-state CATL memiliki kapasitas energi 500 Wh/kg, dua kali lipat dari baterai lithium-ion terbaik saat ini (250 Wh/kg). Dengan teknologi ini, kendaraan listrik bisa menempuh jarak 1.000 km hanya dengan sekali pengisian daya 10 menit menggunakan stasiun pengisian ultra-cepat. Selain itu, baterai ini tidak menggunakan elektrolit cair, sehingga risiko kebocoran, overheating, atau kebakaran hampir dihilangkan.
Keunggulan Utama:
- Stabilitas Suhu Tinggi: Bekerja optimal di suhu -30°C hingga 100°C.
- Umur Pakai Panjang: 1.500 siklus pengisian dengan degradasi kapasitas di bawah 5%.
- Ramah Lingkungan: Mengurangi penggunaan kobalt dan nikel hingga 70%.
Kolaborasi dengan BYD dan Xiaomi
Baterai ini akan dipasok pertama kali untuk mobil listrik BYD Seal 2025 dan Xiaomi CyberCar, dua EV yang dijadwalkan rilis pada kuartal kedua 2025. Kedua produsen mengklaim harga kendaraan tidak akan naik signifikan berkat efisiensi produksi CATL.
Kata CEO CATL, Dr. Zeng Yuqun:
“Produksi massal baterai solid-state adalah lompatan besar bagi transisi energi bersih. Kami telah memecahkan tantangan teknis seperti biaya material dan skalabilitas, berkat investasi R&D senilai $5 miliar dalam 3 tahun terakhir.”
Tantangan dan Kompetisi Global
Meski menjadi yang pertama di pasar, CATL menghadapi persaingan ketat dari:
- Toyota: Berencana meluncurkan baterai solid-state pada 2026.
- Samsung SDI (Korea Selatan): Mengembangkan baterai solid-state dengan kapasitas 450 Wh/kg.
- QuantumScape (AS): Fokus pada kemitraan dengan Volkswagen.
Isu kritis yang masih jadi sorotan adalah biaya produksi. Baterai solid-state CATL saat ini masih 30% lebih mahal daripada lithium-ion, tetapi perusahaan yakin harga akan turun 40% pada 2027 seiring peningkatan permintaan.
Dampak pada Pasar Global
- Kendaraan Listrik Murah: Produsen seperti Tesla dan NIO dikabarkan sedang bernegosiasi dengan CATL untuk mengadopsi teknologi ini.
- Energi Terbarukan: Baterai ini juga akan digunakan untuk penyimpanan energi grid surya dan angin.
- Pengurangan Emisi: Analis memprediksi adopsi baterai solid-state bisa mempercepat target nol emisi 10 tahun lebih cepat.
Kritik dan Kekhawatiran
- Ketergantungan pada Tiongkok: Negara Barat khawatir dominasi CATL akan memperparah ketergantungan rantai pasok baterai global pada Tiongkok.
- Sumber Daya Langka: Material seperti lithium sulfida (untuk elektrolit solid-state) masih langka dan perlu penambangan masif.
Kata Prof. Liu Wei (Universitas Beijing):
“Baterai solid-state adalah game changer, tetapi kita perlu memastikan keberlanjutan material dan transisi yang adil bagi pekerja di industri baterai lama.”
Masa Depan Baterai Solid-State
CATL berencana membuka pabrik baterai solid-state di Jerman dan Indonesia pada 2026, dengan dukungan pemerintah setempat. Sementara itu, para ilmuwan tengah meneliti generasi berikutnya dengan kapasitas 800 Wh/kg menggunakan material graphene.