
PUSATNEWS Jakarta, Selasa 10 Juni 2025 โ Politikus PSI dari DPRD DKI, Francine Widjojo, kembali menyoroti kurangnya layanan kesehatan hewan di Jakarta. Menurutnya, ibu kota saat ini hanya memiliki satu Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) yang melayani hewan domestik seperti kucing dan anjing .
๐ฉ Masalah Utama
- Infrastruktur sangat minim
- Saat ini baru ada satu Puskeswan non-ternak di Jakarta Selatan
- Layanan darurat 24 jam belum tersedia
- Wacana โBPJS Hewanโ dinilai terlalu dini
- Francine memperingatkan agar BPJS untuk hewan tidak diluncurkan sebelum infrastruktur dasar disiapkan
- Harus dipenuhi amanat Peraturan Menteri Pertanian Nomor 64 Tahun 2007: minimal 15 Puskeswan untuk wilayah Jawa seperti Jakarta
- Skema data microchip belum siap
- PSA: Gagasan microchip harus didukung sistem pendataan yang matangโselama ini, Pergub 199/2016 belum terlaksana optimal
โ Rekomendasi PSI
- Bangun 15 Puskeswan di seluruh Jakarta sebagai prioritas dasar
- Masukkan target ini ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan alokasi anggaran
- Tunda dulu program microchip dan BPJS hewan hingga infrastruktur dan sistem datanya memadai
๐ Situasi Layanan Kesehatan Hewan Saat Ini
- Puskeswan Ragunan telah diperpanjang operasionalnya hingga malam (08.00โ21.00 WIB), dengan tarif terjangkau:
- Reguler: Rpโฏ70.000
- Emergency: Rpโฏ150.000
- Ada wacana pemberian subsidi atau BPJS hewan, namun pending karena infrastruktur belum siap
- Bagi masyarakat yang jauh dari Puskeswan, Pemprov Jakarta rencanakan 6 mobil veteriner (moyanvet) mulai tahun 2026
๐ Kesimpulan
- Francine PSI tekankan Jakarta wajib memiliki 15 Puskeswan, bukan hanya satu.
- Sebelum bikin program besar, seperti BPJS atau microchip, Pemerintah Provinsi harus benahi layanan dasar kesehatan hewan dulu.
- Langkah-langkah progresif seperti moyanvet dan perpanjangan operasional Puskeswan adalah bekal awal yang positif.