
PUSAT4D, Jakarta – Pemerintah Indonesia sudah menetapkan kalau Tunjangan Hari Raya( THR) untuk pengemudi ojek online( ojol) hendak dicairkan sangat lelet 7 hari saat sebelum Hari Raya Idul Fitri 2025. Kebijakan ini bertujuan buat membenarkan para pengemudi memperoleh hak mereka pas waktu menjelang perayaan hari besar keagamaan.
Syarat tersebut tertuang dalam Pesan Edaran Menteri Ketenagakerjaan No Meter/ 3/ HK. 04/ III/ 2025 tentang Pemberian Bonus Hari Raya Keagamaan Tahun 2025 untuk Pengemudi serta Kurir pada Layanan Angkutan Berbasis Aplikasi. Regulasi ini diterbitkan selaku upaya pemerintah dalam membenarkan hak para pengemudi serta kurir senantiasa terpenuhi menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Dengan terdapatnya ketentuan ini, pemerintah berharap kesejahteraan para pekerja zona informal senantiasa terpelihara, paling utama dalam menyongsong hari besar keagamaan. Pemberian THR diharapkan bisa menolong meringankan beban ekonomi para pengemudi ojek online serta kurir yang tergantung pada pemasukan setiap hari mereka.
Tetapi, pemberian THR ini senantiasa mempunyai ketentuan serta syarat yang wajib dipadati oleh para pengemudi. Oleh sebab itu, berarti untuk para pekerja di zona ini buat menguasai persyaratan yang sudah diresmikan supaya bisa menerima hak mereka cocok syarat yang berlaku.
Baca Juga
Pemerintah Siapkan Rp 40 Miliyar buat Bebaskan TKW Karawang dari Hukuman Mati di Arab Saudi
Persyaratan buat memperoleh THR Lebaran 2025
Buat penuhi ketentuan memperoleh THR, pengemudi ojol wajib penuhi 4 syarat yang diresmikan oleh industri aplikasi, antara lain:
- Minimun bekerja 9 jam per hari
Pengemudi diwajibkan melaksanakan pekerjaannya sepanjang minimun 9 jam tiap hari buat penuhi standar produktivitas yang sudah diresmikan.
- Persentase penyelesaian order yang tinggi
Pengemudi harus melindungi tingkatan penyelesaian pesanan yang maksimal, ialah dengan menuntaskan sebagian besar order tanpa melaksanakan pembatalan ataupun penolakan dalam jumlah kelewatan.
Baca Juga
Komisi IX DPR RI puji kesiapan Pemprov Kepri dalam penyaluran THR
- Evaluasi pengemudi yang baik
Mutu layanan jadi aspek berarti dalam penentuan THR. Pengemudi dengan rating besar mempunyai kesempatan lebih besar buat menerima tunjangan dibanding mereka yang mempunyai nilai pembahasan rendah.
- Kepatuhan terhadap kode etik aplikasi
Pengemudi wajib mematuhi ketentuan yang berlaku di platform aplikasi. Bila teruji melanggar kode etik, mereka berisiko tidak memperoleh THR yang sudah didetetapkan.
Besaran THR yang hendak diterima pengemudi ojol diresmikan sebesar 20 persen dari rata- rata pemasukan bulanan mereka sepanjang 12 bulan terakhir. Tetapi, besaran ini bisa bermacam- macam bergantung pada kebijakan tiap- tiap industri aplikasi transportasi online.
Pemerintah berharap pemberian THR ini bisa tingkatkan kesejahteraan pengemudi ojol menjelang Hari Raya Idul Fitri. Industri aplikasi semacam Gojek serta Grab menyongsong baik kebijakan ini serta berkomitmen buat melakukan pemberian THR cocok dengan syarat yang berlaku.
Para pengemudi ojol diimbau buat membenarkan kalau mereka penuhi seluruh persyaratan yang diresmikan oleh industri aplikasi supaya bisa menerima THR pas waktu. Data lebih lanjut menimpa mekanisme serta persyaratan pemberian THR bisa diperoleh lewat kanal komunikasi formal tiap- tiap platform.