PUSATBERITA – FDS anak muda asal Kecamatan Gunung Guruh, Kabupaten Sukabumi nampak menangis tersedu- sedu sembari bersimpuh di hadapan orang tuanya. Sesekali, si bunda mengelus kepalanya, berupaya menenangkan putranya yang terus mengantarkan permintaan maaf.
Sepanjang kurang lebih 15 menit, pelajar salah satu sekolah di Kabupaten Sukabumi itu mengatakan penyesalannya, berjanji tidak hendak mengulangi perbuatannya.
Sehabis berpelukan dengan orang tuanya, FDS bergegas mendatangi kepala sekolahnya. Dengan suara bergetar, dia memohon maaf kepada gurunya itu atas perbuatannya yang sudah mencoreng nama baik sekolah. Si kepala sekolah mengangguk serta membagikan nasihat supaya FDS mengambil pelajaran dari peristiwa ini.
Atmosfer haru menyelimuti ruangan kala para orang tua, pihak sekolah, dan fitur area dikumpulkan oleh Polres Sukabumi buat mangulas nasib para anak muda yang diamankan sehabis aksi mereka bergerombol bawa senjata tajam, viral di media sosial.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolres Sukabumi AKBP Samian secara langsung memohon para anak muda buat mengatakan penyesalan mereka kepada orang tua serta pihak sekolah.
” Kami terencana memohon mereka buat mengantarkan penyesalannya kepada orang tua tiap- tiap, supaya mereka betul- betul merasakan akibat dari perbuatannya. Ini bukan cuma soal hukum, tetapi pula soal tanggung jawab kepada keluarga serta area. Harapannya, mereka dapat belajar serta tidak mengulangi lagi,” ucap Kapolres Samian didampingi Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono kepada detikJabar, Jumat( 7/ 2/ 2025).
Kapolres Samian berkata kalau pertemuan ini tidak cuma bertujuan buat membagikan dampak jera, namun pula jadi momen introspeksi untuk para anak muda supaya menyadari kesalahan mereka.
Tidak hanya FDS, sebagian anak muda lain yang ikut serta pula menampilkan penyesalan seragam. Sebagian tertunduk lesu, sedangkan yang lain kesekian kali menyeka air mata dikala mencermati teguran dari orang tua mereka.
Kapolres Sukabumi, AKBP Samian, menarangkan kalau peristiwa tersebut pernah meresahkan warga sebab videonya viral. Tetapi, dia bersyukur sebab tidak terdapat korban dalam peristiwa itu.
” Tiap pelanggaran tentu kami proses serta tindak lanjuti. Alhamdulillah, kami dapat menelusuri, menyelidiki, serta mengamankan para pelakon yang bergerombol di malam hari memakai sepeda motor, serta sebagian dari mereka bawa senjata tajam,” ucapnya.
Selaku langkah lanjutan, kepolisian tidak cuma menegakkan hukum, namun pula mencari pemecahan supaya peristiwa seragam tidak terulang. Oleh sebab itu, Polres Sukabumi mengundang orang tua para anak muda, pihak sekolah, dan fitur RT serta RW setempat buat berdiskusi terpaut pembinaan mereka.
” Kami berharap peristiwa ini jadi pendidikan untuk mereka serta pula untuk yang yang lain. Ini merupakan peringatan terakhir supaya peristiwa seragam tidak terulang di daerah hukum Polres Sukabumi,” tegasnya.
Terdapat 9 anak muda yang diamankan kepolisian, nama samaran FDS, HA, MRA, NF, AS, FAF, MRH, MAP, serta BL. Mereka berasal dari bermacam kecamatan di Kabupaten Sukabumi serta mempunyai kedudukan yang berbeda dalam insiden tersebut.
Sebagian di antara lain berstatus pelajar, sedangkan yang lain tidak bersekolah.” Kami mempunyai kewenangan diskresi dalam menanggulangi permasalahan yang mengaitkan kanak- kanak. Tidak seluruh permasalahan wajib berujung ke majelis hukum, sebab terdapat mekanisme diversi cocok dengan Undang- undang Peradilan Anak. Tetapi, kami senantiasa berkomitmen buat menghasilkan area yang Sehat, Amanah, serta Beriman, sehingga pembinaan hendak jadi fokus utama dalam menanggulangi permasalahan ini,” ucap AKBP Samian.
Tetapi, dia menegaskan kalau pihak kepolisian senantiasa memikirkan akibat terhadap warga. Bila perbuatan mereka memunculkan keresahan, hingga langkah pengamanan wajib senantiasa dicoba.
” Kami pula hendak memikirkan permohonan dari orang tua, area keluarga, dan pihak sekolah. Harapannya, mereka dapat dibina kembali serta senantiasa memperoleh hak pembelajaran, tanpa mengulangi perbuatannya,” tambahnya.