
PUSAT KESEHATAN : Mulai Januari 2026, semua produk makanan dan minuman kemasan di Uni Eropa (UE) wajib menampilkan “Skor Kesehatan” (Health Score) pada labelnya. Regulasi ini, disahkan Parlemen Eropa Oktober 2025, bertujuan memudahkan konsumen memilih makanan berdampak positif bagi tubuh, sekaligus mendorong industri mengurangi kandungan berbahaya.
Apa Itu “Skor Kesehatan”?
Skor Kesehatan adalah sistem penilaian berbasis huruf (A hingga E) yang dikembangkan ahli nutrisi, ekologi, dan data science. Berbeda dengan label “traffic light” sebelumnya, skor ini tidak hanya melihat kalori atau gula, tetapi juga:
- Dampak pada Mikrobioma Usus: Proporsi serat, probiotik, dan zat aditif yang memengaruhi bakteri baik usus.
- Indeks Inflamasi: Potensi makanan memicu peradangan kronis (misal: lemak trans, gula rafinasi).
- Jejak Lingkungan: Emisi karbon dan penggunaan air selama produksi.
- Kandungan Nutrisi Esensial: Vitamin, mineral, dan asam amino.
Contoh Skor:
- A (Hijau): Oat organik dengan serat tinggi, tanpa pengawet.
- C (Kuning): Saus tomat rendah gula, tetapi mengandung pengental sintetis.
- E (Merah): Minuman soda dengan pemanis buatan dan pewarna kimia.
Mekanisme Penilaian
Skor dihitung oleh algoritma “NutriScan AI” yang dikembangkan konsorsium UE. Produsen wajib mengunggah data detail komposisi dan proses produksi ke platform terenkripsi. AI akan menganalisis dan memberikan skor dalam 24 jam.
Sanksi untuk Pelanggar:
- Produk berskor E dilarang iklan di TV dan media sosial.
- Produsen yang memalsu data didenda hingga 4% omzet tahunan.
Dampak ke Industri dan Konsumen
- Perubahan Formulasi Produk
Perusahaan seperti Nestlé dan Unilever mengumumkan reformulasi 30% produk mereka untuk mencapai minimal skor B. Contoh: mengganti gula dengan pemanis alami stevia dan menambah serat dalam sereal. - Pola Beli Konsumen Berubah
Survei di Prancis menunjukkan 68% konsumen lebih memilih produk berskor A/B, meski 15-20% lebih mahal. Toko online seperti Amazon Fresh menambahkan filter “Skor Kesehatan” di kolom pencarian. - Booming Produk Lokal & Organik
UMKM di Spanyol dan Italia yang mengandalkan bahan lokal skornya melonjak, sementara produk ultra-proses kehilangan pasar.
Kontroversi dan Kritik
- Protes dari Industri Makanan Cepat Saji
Perusahaan seperti McDonald’s dan Coca-Cola mengklaim sistem ini “tidak adil” karena mengabaikan faktor budaya dan kesenangan makan. Mereka mengajukan banding ke pengadilan UE. - Batasan Ilmiah
Pakar nutrisi Dr. Anna Müller (Universitas Kopenhagen) memperingatkan:
“Skor ini tidak memperhitungkan kebutuhan individu. Seseorang dengan diabetes mungkin perlu menghindari skor A yang tinggi fruktosa, misalnya.” - Kompleksitas untuk Makanan Tradisional
Keju Prancis atau sosis Jerman yang tinggi lemak sering mendapat skor D/E, memicu protes petani lokal tentang pelestarian kuliner warisan.
Regulasi Skor Kesehatan mencerminkan pergeseran paradigma: dari sekadar “makanan enak” ke “makanan sebagai investasi kesehatan jangka panjang”. Meski belum sempurna, langkah ini memaksa industri dan konsumen lebih bertanggung jawab atas apa yang ada di piring mereka.