
PUSAT4D, Jakarta- Pemkab Pandeglang buka suara menimpa keadaan Tepi laut Teluk di Kecamatan Labuan yang kembali dipadati sampah usai dibersihkan oleh masyarakat serta Pandawara Group. Pemkab melaporkan sampah tersebut ialah sampah kiriman dari para turis serta hingga rumah tangga.
” Bisa jadi sebab banyaknya tamu, kan itu wajib diimbangi dengan akumulasi petugas kebersihan tepi laut harusnya diimbangi,” kata Sekretaris Dinas Area Hidup Kabupaten Pandeglang, Winarno, dikala dimintai konfirmasi, Selasa( 23/ 4/ 2024).
Winarno mengklaim para turis yang berkunjung ke Pandeglang sedikit pemahaman soal kebersihan sampah. Baginya, perihal itu diperparah dengan pengelola wisata, baik hotel, restoran, ataupun tepi laut, sedikit sediakan tempat sampah serta tidak terdapat akumulasi petugas sampah
Baca Juga
Hari Ini Polisi Akan Periksa Sopir Truk yang Terlibat Kecelakaan Beruntun di Km 92 Tol Cipularang
” Jika kita amati di tempat wisata lain sediakan tempat sampah lebih banyak. Seperti di Gunung Bromo mereka bawa kresek sendiri, berangkat kembali membawa kresek itu sampahnya,” katanya.
Winarno mengaku, pada bulan kemarin, Dinas Area Hidup Pandeglang dengan segala elemen warga melaksanakan pembersihan sampah di Tepi laut Teluk. Walaupun, baginya, DLH tidak memiliki tugas dalam mensterilkan Tepi laut Teluk dari sampah.
” Tugas pokoknya kami mengangkat sampah yang telah terdapat di bak sampah, dibawa ke TPA, itu tugas pokok kami, bukan menyapu, mengambil di sungai di tepi laut, jika itu buat aksi- aksi mah dapat lah,” katanya.
Dia mengajak turis serta warga buat melindungi area. Karena, baginya, melindungi area ialah tugas bersama.
” Kita menanamkan pemahaman kepada mereka dari sekolah, minimun buang sampah pada tempatnya. Kerutinan dari diri sendiri dahulu sesungguhnya, sebab kita tidak dapat menyalahkan alam, kiriman sungai tidak dapat, Kerutinan aja lah tingkatkan budaya bersih,” katanya.
Lebih dahulu, Tepi laut Teluk kembali dipadati sampah. Tepi laut ini pernah dibersihkan oleh masyarakat bersama Pandawara Group pada 2023.

” Kemarin telah dibersihkan sampah yang terletak di pesisir, pada masa penghujan serta angin, hendak terdapat lagi sampah di pesisir Teluk itu sendiri,” kata Pimpinan Komunitas Rehabilitasi, Meter Adroni, kepada wartawan, Selasa( 22/ 4).
Ia berkata permasalahan sampah di Tepi laut Teluk ini sudah jadi bahasan semenjak 2017. Ia berkata terdapat sebagian permasalahan yang merangsang sampah kembali menumpuk di tepi laut.
Ia berkata sampah itu berasal dari sungai yang setelah itu masuk ke laut. Ia mengatakan terdapat dekat 4 desa yang terletak di aliran sungai yang menuju ke Tepi laut Teluk.
” Butuh terdapatnya reformasi manajemen sampah, tidak lagi memakai pendekatan biasa, mesti terdapatnya upaya sungguh- sungguh yang terintegrasi dengan seluruh pihak. Misalnya, pencemaran yang lewat wilayah aliran sungai( DAS). Terdapat yang namanya Tubuh Kerja Sama Antar- Desa( BKAD) ini butuh dibangun serta didorong buat mengawal Sungai Cipunten Agung,” katanya.