
PUSATNEWS – Wakil ketua parlemen Israel (Knesset) Nissim Vaturi, pada Minggu (23/2/2025), menyerukan eksekusi terhadap semua orang dewasa di Gaza.
“Siapa yang tidak bersalah di Gaza? Warga sipil keluar dan membantai orang-orang dengan darah dingin. Kami perlu memisahkan anak-anak dan perempuan serta membunuh orang dewasa di Gaza, kami terlalu banyak mempertimbangkan,” kata Vaturi, anggota Partai Likud pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kepada radio Kol BaRama.
“Tidak ada seorang pun di dunia yang menginginkan warga sipil di Gaza, semua orang mendorong mereka ke Israel, mereka tahu bahwa orang-orang ini adalah sampah dan bukan manusia,” tambahnya.
1. Serukan penghancuran kota Jenin di Tepi Barat

Vaturi juga menyerukan penghancuran besar-besaran di Jenin, yang saat ini berada di bawah pengepungan militer Israel. Tank-tank telah dikerahkan ke Jenin pada Minggu, menandai pengerahkan tank pertama di Tepi Barat yang diduduki sejak 2002.
“Kami akan segera mengubah Jenin menjadi Gaza,” katanya.
Dia juga menambahkan, para tahanan Palestina yang dibebaskan dalam kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas harus dikirim ke sana agar dapat dibunuh oleh pasukan Israel.
“Hapuskan Jenin. Jangan repot-repot mencari teroris. Jika ada teroris di dalam sebuah rumah, hancurkan saja,” ujar dia.
2. Vaturi telah berulang kali keluarkan retorika kekerasan

Dilansir dari The New Arab, ini bukan pertama kalinya Vaturi menyerukan genosida terhadap warga Palestina. Pada 2024, ia mengatakan bahwa tentara Israel bertindak terlalu lunak di Gaza, dan mereka seharusnya membakar wilayah tersebut.
Setelah diberitahu bahwa retorikanya dapat dijadikan bukti genosida Israel dalam kasus yang diajukan oleh Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ), Vatury justru semakin menegaskan pendiriannya.
“Saya tidak menyesali apa pun yang saya katakan. Lebih baik membakar dan merobohkan bangunan daripada tentara kita dirugikan,” ujarnya.
Pada September 2024, ia juga mengatakan bahwa Beirut Selatan akan menjadi seperti Gaza, dan menyebut warga Israel yang memprotes Netanyahu sebagai cabang Hamas.
3. Lebih dari 48 ribu warga Gaza tewas akibat serangan Israel

Dilansir dari Middle East Eye, pengacara Afrika Selatan telah menggunakan retorika kekerasan yang disampaikan oleh para pemimpin Israel seperti Vaturi sebagai bukti dalam kasus genosida di Gaza yang diajukan di ICJ. Dalam putusan awal, pengadilan tertinggi dunia itu mengatakan bahwa tuduhan Afrika Selatan masuk akal.
Laporan komite khusus PBB pada November 2024 juga menyatakan bahwa kebijakan dan praktik Israel di Gaza sesuai dengan karakteristik genosida, dan menyerukan tindakan segera untuk melindungi warga sipil.
Sementara itu, Amnesty International, dalam laporan yang dirilis pada Desember 2024, menyatakan bahwa Israel mempunyai niat untuk menghancurkan warga Palestina.
“Terdapat bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa tujuan dan sasaran Israel di Gaza adalah pemusnahan warga Palestina di Gaza, dan tidak ada penjelasan lain yang masuk akal,” bunyi laporan tersebut.
Serangan besar-besaran Israel di Gaza, yang dimulai pada Oktober 2023, telah menewaskan lebih dari 48 ribu warga Palestina dan melukai 111 ribu lainnya. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.