

PUSATBERITA , Saat membeli atau menebus obat di apotek, pertanyaan yang mungkin paling sering diajukan biasanya terkait frekuensi penggunaan obat, potensi efek samping, dan cara menyimpan obat.
Selain itu, mengetahui apakah suatu obat harus dikonsumsi dalam keadaan perut kosong atau bersama makanan sama pentingnya dengan mengikuti dosis dan jadwal yang direkomendasikan. Ketahui kenapa beberapa obat sebaiknya dikonsumsi bersama makanan serta contoh obatnya.
Alasan obat perlu dikonsumsi dengan makanan
Secara umum, ada beberapa alasan sejumlah obat perlu dikonsumsi bersama makanan:
- Membantu penyerapan obat: Beberapa obat bekerja lebih baik jika diminum saat ada makanan dalam perut. Ini membantu meningkatkan penyerapan obat ke dalam aliran darah. Artinya, lebih banyak obat tersedia untuk melakukan tugasnya dalam tubuh.
- Mengurangi efek samping pada perut: Makanan dapat membantu melindungi perut dari iritasi yang disebabkan oleh beberapa obat.
- Mencegah gula darah rendah: Kamu perlu makan saat menggunakan beberapa obat diabetes untuk mencegah gula darah turun terlalu rendah.
- Apa saja obat yang perlu dikonsumsi dengan makanan? Terus baca, ya!
1. Obat antiinflamasi nonsteroid
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) adalah obat untuk meredakan nyeri dan peradangan. Contohnya termasuk ibuprofen dan asam mefenamat.
OAINS dapat secara langsung mengiritasi lapisan lambung dan dapat mengganggu lapisan lendir pelindung. Maka dari itu, jenis obat ini disarankan untuk dikonsumsi bersama makanan atau susu untuk mengurangi iritasi lambung. Namun, makanan juga dapat memperlambat kerja obat, yang kurang ideal saat sedang mengalami nyeri.
2. Antasida
Antasida membantu meringankan gejala refluks asam, seperti heartburn. Obat ini bekerja dengan menetralkan asam di dalam perut. Beberapa antasida mengandung kalsium, seperti kalsium karbonat, sementara beberapa lainnya mungkin mengandung magnesium dan/atau aluminium.
Kamu harus mengonsumsi antasida untuk mengatasi refluks asam bersama makanan atau segera setelah makan karena pada saat itulah gejala heartburn paling mungkin terjadi.
Antasida biasanya bekerja selama sekitar 20–60 menit jika diminum saat perut kosong. Namun, jika diminum satu jam setelah makan, efeknya bisa bertahan hingga 2 jam.
3. Beberapa antibiotik
Jika diresepkan antibiotik, kamu mungkin bertanya-tanya apakah kamu harus mengonsumsinya dengan atau tanpa makanan. Namun, jawabannya tergantung pada jenis obatnya. Beberapa antibiotik perlu dikonsumsi saat perut kosong, sementara beberapa lainnya perlu dikonsumsi bersama makanan.
Antibiotik seperti cefpodoxime, amoksisilin/klavulanat, rifabutin, dan nitrofurantoin harus dikonsumsi dengan makanan untuk mengurangi efek samping seperti sakit perut dan mual, serta untuk penyerapan antibiotik yang lebih baik di usus.
4. Kortikosteroid
Kortikosteroid adalah obat yang membantu menurunkan peradangan dalam tubuh. Contohnya prednisone, hydrocortisone, dan methylprednisolone.
Sakit perut adalah efek samping yang umum dari kortikosteroid oral. Obat tersebut merangsang pelepasan asam di perut, bisa menyebabkan iritasi. Mengonsumsi kortikosteroid dengan makanan dapat membantu menetralkan asam di perut dan mencegah atau meminimalkan sakit perut.
5. Insulin kerja cepat
Insulin membantu mengontrol kadar gula darah dan digunakan untuk mengobati diabetes. Ada beberapa jenis insulin, dan cara penggunaannya bisa berbeda tergantung jenisnya.
Insulin kerja cepat seperti insulin aspart biasanya disuntikkan tepat sebelum makan. Jika digunakan tanpa makan, bisa menyebabkan gula darah turun terlalu rendah (hipoglikemia), yang dapat berbahaya jika tidak segera ditangani.
Dokter akan membantu menentukan dosis insulin berdasarkan jumlah karbohidrat yang dikonsumsi dan target kadar gula darah.
6. Sulfonilurea
Sulfonilurea, contohnya glipizide dan glimepiride, membantu menurunkan kadar gula darah pada orang dengan diabetes tipe 2 dengan cara memberi tahu pankreas untuk melepaskan lebih banyak insulin, yang menurunkan kadar glukosa darah.
Karena cara kerjanya, penting untuk mengonsumsi sulfonilurea dengan makanan. Obat tersebut bisa menurunkan glukosa darah terlalu rendah saat diminum dengan perut kosong. Dalam kebanyakan kasus, obat ini biasanya diminum dalam waktu 30 menit setelah makan.
Waktu pemberian dosis bergantung pada sulfonilurea spesifik yang diresepkan. Tanyakan kepada dokter atau apoteker tentang berapa lama kamu harus menunggu sebelum makan setelah obat digunakan.
7. Klorokuin
Klorokuin adalah obat antiprotozoa yang biasa digunakan untuk mengobati dan mencegah malaria. Obat ini dapat menimbulkan efek samping pada lambung seperti mual, diare, dan kram perut.
Para peneliti menduga bahwa klorokuin mengiritasi lambung secara langsung, sehingga disarankan untuk mengonsumsinya bersama makanan. Minum klorokuin dengan susu juga dapat mengurangi efek toksiknya pada sel-sel lambung.
Adakah makanan yang perlu dihindari?
Kalau minum obat bersama makanan untuk mencegah sakit perut, kamu harus menghindari makanan dan minuman asam. Minuman ringan, kopi, dan susu menyebabkan lebih banyak pelepasan asam di perut daripada air. Hindari juga makanan berlemak, tinggi gula, atau pedas.
Selain itu, beberapa makanan dapat memperburuk efek samping dari beberapa obat. Misalnya, makanan asin atau manis dapat memperburuk efek samping kortikosteroid, seperti pembengkakan dan gula darah tinggi. Jus limau gedang (grapefruit) juga diketahui dapat berinteraksi dengan obat-obatan.
Kalau tidak yakin dengan minuman dan makanan apa yang boleh atau tidak boleh diminum dengan obat kamu, tanyakan kepada dokter atau apoteker.
Ada beberapa obat yang harus dikonsumsi dengan makanan. Makanan dapat membantu penyerapan obat-obatan tertentu, serta dapat membantu mencegah atau mengurangi efek samping obat seperti sakit perut atau gula darah rendah.
Jenis makanan yang harus dikonsumsi dan waktu minum obat tergantung pada banyak faktor. Selalu tanyakan kepada dokter atau apoteker apakah obat yang kamu gunakan sebaiknya diminum saat perut kosong atau dengan makanan.