
Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan kanker kini menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan RI (2023) menunjukkan 70% kematian di Indonesia disebabkan oleh PTM, dengan peningkatan kasus yang signifikan pada kelompok usia produktif (30–50 tahun). Faktor utamanya? Pola hidup tidak sehat yang kian mengakar di masyarakat urban.
Apa Saja Penyakit Tidak Menular yang Dominan?
- Diabetes Melitus Tipe 2
- Prevalensi: 13,5% penduduk Indonesia (Riskesdas 2023).
- Penyebab: Konsumsi gula berlebih, kurang serat, dan jarang berolahraga.
- Fakta: 1 dari 3 penderita diabetes tidak menyadari kondisinya hingga terjadi komplikasi.
- Hipertensi
- Prevalensi: 34,1% populasi dewasa Indonesia.
- Penyebab: Konsumsi garam tinggi (>5 gram/hari), stres, dan obesitas.
- Penyakit Jantung dan Stroke
- Menyumbang 35% kematian akibat PTM.
- Faktor risiko: Merokok, kolesterol tinggi, dan kurang aktivitas fisik.
- Kanker
- Jenis paling umum: Kanker payudara, serviks, paru-paru, dan kolorektal.
- Pemicu: Polusi udara, diet rendah serat, dan paparan zat karsinogen (misalnya rokok).
Gaya Hidup yang Memicu PTM
- Pola Makan Tidak Seimbang
- Tinggi gula, garam, lemak jenuh, dan makanan ultra-proses (junk food).
- Rendah serat, buah, dan sayur.
- Contoh: Konsumsi minuman kemasan manis di Indonesia meningkat 200% dalam 5 tahun terakhir.
- Kurang Aktivitas Fisik
- 33% penduduk Indonesia kurang bergerak (WHO, 2023).
- Rata-rata waktu duduk: 8–10 jam/hari (pekerja kantoran).
- Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol
- Indonesia termasuk 10 besar negara dengan perokok aktif tertinggi di dunia.
- 65% pria dewasa di Indonesia merokok (Riskesdas 2023).
- Stres Kronis
- Tekanan pekerjaan, finansial, dan gaya hidup urban memperburuk kesehatan mental dan fisik.
Dampak Ekonomi dan Sosial
- Biaya pengobatan PTM mencapai Rp 100 triliun/tahun (BPJS Kesehatan, 2023).
- Produktivitas kerja menurun akibat komplikasi seperti gagal ginjal atau stroke.
- Beban keluarga meningkat karena perawatan jangka panjang.
Strategi Pencegahan PTM
- Perubahan Pola Makan
- Ikuti pedoman Isi Piringku dari Kemenkes: 50% piring berisi sayur/buah, 50% karbohidrat dan protein.
- Batasi gula maksimal 4 sendok makan/hari dan garam 1 sendok teh/hari.
- Aktivitas Fisik Rutin
- WHO merekomendasikan 150 menit/minggu aktivitas sedang (jalan cepat, bersepeda).
- Manfaat: Menurunkan risiko diabetes hingga 40% dan jantung koroner 30%.
- Hindari Rokok dan Alkohol
- Manfaat berhenti merokok dalam 1 tahun: Risiko jantung turun 50%.
- Cek Kesehatan Berkala
- Pantau tekanan darah, gula darah, dan kolesterol secara rutin.
- Manfaatkan layanan Posbindu PTM di puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat.
- Kelola Stres
- Teknik relaksasi: Meditasi, yoga, atau mindfulness.
- Batasi paparan media sosial yang memicu kecemasan.
Peran Pemerintah dan Inisiatif Terkini
- GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat): Kampanye promotif untuk aktivitas fisik dan diet seimbang.
- Pajak Cukai Minuman Manis: Upaya menekan konsumsi gula berlebih.
- Aplikasi Sehat Indonesiaku: Platform digital untuk memantau kesehatan pribadi dan mendapatkan edukasi PTM.
PTM bukanlah takdir, tetapi hasil dari kebiasaan sehari-hari. Dengan perubahan kecil seperti mengurangi gula, berjalan kaki 30 menit/hari, dan tidur cukup, risiko PTM bisa dicegah hingga 80%. Mulailah dari sekarang sebelum terlambat! 💪🏥