

PUSATBERITA , Merokok adalah salah satu kebiasaan yang dapat menimbulkan dampak kesehatan yang luas bagi tubuh, terutama paru-paru. Seseorang yang merokok telah lama dikaitkan dengan kerusakan paru-paru, seperti paru-paru yang meradang hingga perubahan fungsi fisiologisnya. Ini dikaitkan dengan efek dari menghirup asap rokok yang mengandung ribuan zat kimia berbahaya dalam sekali isap.
Namun, seiring meningkatnya kesadaran untuk mengurangi atau berhenti merokok, banyak pertanyaan tentang pemulihan paru-paru akibat merokok. Bisakah paru-paru pulih setelah berhenti merokok? Yuk, simak faktanya berikut!
1. Apa yang terjadi pada paru-paru ketika merokok?
Merokok menyebabkan kerusakan yang cukup kompleks pada paru-paru. Bahkan, kerusakan ini bisa terjadi sebelum kamu mengisap rokok, yaitu ketika masih menghirup asap rokok yang telah dibakar. Ribuan zat kimia yang dihasilkan dari pembakaran tembakau dapat masuk ke paru-paru dan merusaknya.
Dilansir laman Cleveland Clinic dan Life Science, ketika seseorang mulai mengisap rokok, asap rokok yang mengandung sekitar 7.000 bahan kimia berbahaya akan masuk ke saluran pernapasan menuju paru-paru. Panas dari pembakaran rokok tersebut melepaskan nikotin dan menghasilkan tar (residu tembakau). Zat tersebut dapat mengendap dan menempel di sepanjang saluran pernapasan, seperti tenggorokan, trakea, bronkus, dan alveolus di paru-paru.
Penumpukan tar dapat menyebabkan perubahan warna paru-paru tampak hitam atau lebih gelap dari paru-paru sehat. Selain itu, zat-zat tersebut juga dapat memicu peradangan dan jaringan parut pada paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan terganggunya fungsi paru-paru sebagai organ pertukaran gas.
Bukan hanya itu, zat beracun dari asap rokok juga dapat melumpuhkan silia. Silia adalah bagian penting dalam saluran pernapasan yang berfungsi untuk menyaring dan membersihkan debu atau kotoran dari udara yang masuk ke paru-paru. Ia berupa struktur halus menyerupai sikat atau rambut-rambut halus.
Ketika silia rusak, proses pembersihan udara menjadi kurang efektif dan menyebabkan paru-paru lumpuh sementara. Ini kemudian menyebabkan penumpukan lendir atau zat-zat lain yang turut masuk ke saluran pernapasan. Kondisi ini berisiko menyebabkan infeksi saluran pernapasan, seperti bronkitis kronis.
Tak hanya itu, zat-zat dalam asap rokok juga dapat merusak kantung udara dalam paru-paru (alveoli). Ini bisa menyebabkan kondisi medis yang disebut emfisema yang bisa menyebabkan sesak napas dan kesulitan bernapas. Emfisema dan bronkitis kronis merupakan bentuk PPOK (penyakit paru obstruktif kronis), yang kerap kali menjadi kerusakan jangka panjang serius akibat merokok. Laman BBC juga menambahkan, ribuan bahan kimia dalam asap tembakau juga dapat merusak dan mengubah DNA dalam sel paru-paru. Hal ini juga bisa menyebabkan kerusakan genetik dan memicu kanker secara perlahan.
2. Bisakah paru-paru pulih setelah berhenti merokok?
Dalam banyak laporan, paru-paru perokok dapat pulih setelah berhenti merokok. Namun, perbaikan ini juga bergantung pada seberapa lama kebiasaan merokok berjalan dan seberapa banyak rokok yang telah dihabiskan dalam sehari. Aspek ini memengaruhi tingkat kerusakan pada paru-paru.
Umumnya, setelah berhenti merokok, paru-paru akan memperbaiki dirinya sendiri dari sel-sel sehat yang tersisa. Dalam beberapa minggu, dilaporkan bahwa paru-paru mulai memperbaiki selnya dari peradangan. Ia juga akan meredakan produksi lendir yang berlebihan. Dalam beberapa bulan, silia-silia yang rusak juga akan beregenerasi sehingga dapat mengoptimalkan fungsi penyaringan udara pada paru-paru.
Namun, jika kerusakan paru-paru bersifat permanen, misalnya terjadi emfisema, pemulihan mungkin tidak terjadi. Profesor Norman Edelman, MD, seorang profesor kedokteran di State University of New York di Stony Brook menjelaskan, setelah paru-paru rusak hingga mencapai titik emfisema, dinding saluran napas kehilangan bentuk dan elastisitasnya. Di mana ini akan membuat paru-paru kesulitan mengeluarkan semua udara. Perubahan ini bersifat permanen dan tidak dapat dipulihkan, seperti dilansir laman Life Science.
Ia juga menambahkan, paru-paru yang rusak akibat mengalami penyakit akut, seperti pneumonia atau bronkitis akut dalam kebanyakan kasus, paru-paru akan pulih sepenuhnya. Namun, setelah cedera kronis, seperti kerusakan akibat merokok selama puluhan tahun, paru-paru hanya dapat berbuat sedikit untuk memperbaiki dirinya sendiri, seperti dilansir laman Web MD. Jadi, bisa disimpulkan bawah pemulihan paru-paru setelah berhenti merokok bergantung pada tingkat kerusakan paru-paru.
Namun, tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok. Berhenti merokok pada usia berapa pun, atau selama apa pun setelah merokok, akan memberikan manfaat yang lebih baik. Hal ini bisa membantu pernapasan lebih baik dan meningkatkan harapan hidup.
3. Tips mempercepat pemulihan paru-paru setelah merokok
Proses pemulihan atau penyembuhan paru-paru setelah berhenti merokok dapat bervariasi. Hal ini bergantung pada tingkat kerusakan yang terjadi. Namun, kamu tidak perlu khawatir, ada beberapa tips yang bisa membantu mempercepat pemulihan paru-paru setelah berhenti merokok.
Berikut tips mempercepat pemulihan paru-paru yang bisa kamu terapkan:
- BatukBatuk adalah salah satu mekanisme tubuh untuk membantu mengeluarkan dahak atau lendir. Melakukan batuk secara terkendali selama dua menit dapat membantu proses pembersihan paru-paru dengan mengencerkan dahak dan membuka saluran pernapasan.
- Melakukan latihan fisik atau olahragaBerolahraga dapat meningkatkan laju pernapasan dan sirkulasi darah. Hal ini baik untuk menjaga kinerja paru-paru lebih optimal. Untuk mendapatkan lebih banyak asupan oksigen, kamu bisa melakukan olahraga di luar ruangan yang minim polusi.
- Terapi uapKamu juga bisa melakukan terapi uap untuk membersihkan paru-paru. Caranya adalah dengan menghirup uap dengan mandi air panas, berada di ruangan beruap, atau tidur dengan pelembap udara.
- Latihan pernapasanMelakukan latihan pernapasan dengan mengambil napas dalam-dalam dapat membantu meningkatkan aliran oksigen ke paru-paru. Hal ini dapat meningkatkan kapasitas dan kekuatan paru-paru.
- Mengubah pola makanPola makan juga tak kalah penting untuk menjaga paru-paru tetap sehat. Ketika merokok, paru-paru mungkin akan mengalami peradangan. Nah, menerapkan pola makan kaya akan antioksidan, vitamin, dan antiinflamasi dapat membantu proses pemulihannya.
Merokok dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru. Namun, berhenti merokok dapat dapat memulihkan beberapa kerusakan tersebut. Ada pun beberapa cara untuk mempercepat pemulihan paru-paru pasca merokok adalah dengan konsumsi makanan sehat, rajin olahraga, atau melakukan terapi uap dan latihan pernapasan.