
PUSATNEWS Washington D.C., 5 Agustus 2025 — Mantan Presiden Amerika Serikat dan kandidat kuat dari Partai Republik, Donald J. Trump, kembali mengeluarkan pernyataan keras yang mengguncang hubungan dagang global. Dalam pidatonya di Pennsylvania hari ini, Trump memperingatkan akan menaikkan tarif impor terhadap produk-produk dari India, menyusul keputusan negara tersebut yang masih terus membeli minyak dari Rusia di tengah sanksi ekonomi yang diberlakukan negara-negara Barat.
Trump menuduh India telah “mengabaikan kepentingan strategis Barat” dan menyebut kebijakan energi New Delhi sebagai “pengkhianatan terhadap aliansi demokratis global”.
“Kita tidak bisa terus membuka pasar kita untuk negara yang mendanai musuh kita. Jika India terus membeli minyak Rusia, maka mereka harus siap membayar harga dalam bentuk tarif impor,” ujar Trump lantang.
India selama ini dikenal sebagai salah satu pembeli terbesar minyak Rusia, terutama sejak invasi ke Ukraina pada 2022 yang membuat Moskow mencari pasar alternatif. Bagi India, minyak Rusia memberikan diskon besar yang menguntungkan ekonomi domestik.
Pernyataan Trump langsung memicu kekhawatiran di kalangan pelaku industri di India dan Amerika. Produk-produk seperti farmasi, tekstil, teknologi informasi, dan suku cadang kendaraan berpotensi terkena dampak tarif tinggi jika ancaman ini diwujudkan saat Trump kembali menjabat.
Pemerintah India belum memberikan komentar resmi, namun sumber diplomatik menyebutkan bahwa New Delhi tengah mempertimbangkan jalur diplomasi untuk meredakan ketegangan, sambil tetap menjaga kepentingan energi nasionalnya.
Pengamat hubungan internasional menyebut langkah Trump ini sebagai bagian dari retorika kampanye menjelang Pilpres 2025, di mana isu perdagangan dan sikap keras terhadap negara-negara mitra kembali menjadi senjata politik utama Trump.
Sementara itu, pasar global juga menunjukkan reaksi, dengan harga minyak mentah naik tipis dan saham perusahaan ekspor India mengalami tekanan di bursa.