
PUSATNEWS Jakarta, 02 Agustus 2025 – Mantan Menteri Perdagangan Thomas “Tom” Lembong resmi bebas hari ini setelah menjalani pemeriksaan dan masa penahanan terkait kasus dugaan penyalahgunaan wewenang dalam proyek investasi strategis nasional. Kebebasannya langsung menjadi sorotan publik, terutama setelah ia tampil di hadapan media dengan pakaian santai, senyum lepas, dan tangan tak diborgol.
Tom yang dikenal sebagai salah satu tokoh ekonomi berpengaruh era Presiden Jokowi, terlihat keluar dari gedung Kejaksaan Agung sekitar pukul 10.30 WIB. Ia melambaikan tangan ke arah awak media sambil mengucapkan syukur atas berakhirnya proses hukum yang menjeratnya selama beberapa bulan terakhir.
“Saya bersyukur, semua sudah selesai. Saatnya kembali menjalani hidup normal dan melanjutkan kontribusi untuk bangsa,” ucapnya singkat, namun penuh arti.
Dalam kesempatan itu, Tom juga menegaskan bahwa dirinya bebas tanpa syarat, setelah dinyatakan tidak terbukti secara hukum dalam keterlibatannya atas tuduhan yang sempat menyeret nama-nama besar lainnya.
Kehadirannya tanpa borgol menjadi simbol kuat, seolah ingin menunjukkan bahwa dirinya tidak bersalah dan tidak pantas diperlakukan sebagai kriminal. Ia juga sempat berseloroh kepada wartawan, “Tangan saya bebas, hati saya juga.”
Nama Tom Lembong kembali mencuat sejak tahun lalu, ketika proyek investasi di sektor energi berkelanjutan yang ia fasilitasi dikaitkan dengan praktik penggelembungan anggaran. Meski penyidik sempat menahan dan memeriksanya selama beberapa minggu, tidak ditemukan cukup bukti kuat untuk menetapkannya sebagai tersangka.
Pakar hukum tata negara, Prof. Dian Purnomo, menyebut kebebasan Tom sebagai bukti bahwa asas praduga tak bersalah harus terus dijaga dalam setiap proses hukum.
“Kasus ini menjadi pengingat bahwa sorotan publik jangan sampai mengganggu objektivitas hukum. Jika memang tidak terbukti, negara wajib mengembalikan martabat warganya,” ujarnya.
Kini, Tom Lembong disebut-sebut akan kembali aktif di sektor swasta dan menjadi penasihat di beberapa lembaga internasional. Ia juga dikabarkan tengah menyusun buku tentang pengalaman pribadinya menghadapi badai politik dan hukum.