Kuala Lumpur, 11 Juli 2025

PUSATNEWS, Sebuah helikopter milik Unit Udara Polis Diraja Malaysia (PDRM) dilaporkan jatuh pada Rabu pagi (10/7), saat mengikuti latihan bersama antara aparat keamanan Malaysia dan Indonesia di kawasan perbatasan udara bagian utara Selat Malaka. Insiden tragis tersebut menewaskan dua kru dan melukai tiga personel lainnya yang kini dirawat intensif di rumah sakit militer Kuala Lumpur.
Helikopter jenis AgustaWestland AW139 itu jatuh saat melakukan manuver pengintaian taktis di ketinggian rendah sebagai bagian dari skenario latihan “Operasi Aman Nusantara”, program kerjasama rutin kedua negara dalam bidang pengamanan maritim dan kontra-terorisme.
Kronologi Insiden
Menurut pernyataan resmi dari Kepolisian Diraja Malaysia, helikopter kehilangan kendali sekitar pukul 09.20 waktu setempat dan menghantam semak belukar di daerah terpencil di Distrik Langkawi Selatan. Tim penyelamat gabungan dari TNI dan PDRM yang telah bersiaga di lokasi berhasil melakukan evakuasi dalam waktu kurang dari satu jam.
Insiden ini terjadi hanya 20 menit setelah sesi latihan dimulai, dan sempat terekam radar pengawasan udara milik TNI AU yang juga ikut serta dalam latihan tersebut.
“Kami sangat berduka atas gugurnya anggota terbaik kami dalam menjalankan tugas negara. Saat ini fokus utama kami adalah penyelamatan dan penyelidikan penyebab kecelakaan,” ujar Tan Sri Razarudin Husain, Kepala Kepolisian Malaysia, dalam konferensi pers di Kuala Lumpur.
Kerja Sama Militer Tetap Berlanjut
Kementerian Pertahanan Indonesia dan Malaysia menyatakan bahwa insiden ini tidak akan menghentikan latihan gabungan, yang telah berlangsung rutin setiap tahun sejak 2009. Latihan ini bertujuan meningkatkan respons bersama terhadap ancaman lintas batas seperti penyelundupan senjata, perdagangan manusia, dan infiltrasi kelompok bersenjata.
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, menyampaikan duka cita dan memastikan bahwa seluruh personel Indonesia dalam latihan tersebut dalam kondisi aman.
“Kami berkomitmen mendukung penuh proses investigasi dan menghormati prosedur otoritas Malaysia. Solidaritas antara TNI dan PDRM tetap kuat,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta.
Investigasi Gabungan Segera Dibentuk
Pemerintah Malaysia telah menginstruksikan pembentukan tim investigasi gabungan yang melibatkan Badan Keselamatan Penerbangan Sipil dan pihak produsen helikopter. Penyelidikan akan fokus pada kemungkinan kerusakan teknis, kesalahan prosedur, atau faktor cuaca, meskipun laporan awal menyebut kondisi langit cerah saat latihan berlangsung.
Sejumlah saksi dari pihak Indonesia yang ikut dalam latihan akan dimintai keterangan, termasuk pilot pengiring dan teknisi darat
Insiden jatuhnya helikopter polisi Malaysia dalam latihan gabungan bersama Indonesia menjadi pengingat akan risiko tinggi dalam operasi militer dan keamanan. Meski tragis, kedua negara menegaskan komitmennya untuk terus membangun kerja sama kawasan yang solid demi menjaga stabilitas perbatasan dan keselamatan maritim di Asia Tenggara.