Simalungun, 7 Juli 2025

PUSATNEWS, Insiden tragis terjadi di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, pada Minggu (6/7), ketika seorang staf Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun tewas hanyut saat mengejar seorang kepala desa yang melarikan diri saat hendak ditangkap dalam operasi penegakan hukum. Korban diketahui bernama Robert Sinaga, staf administrasi yang turut mendampingi tim penyidik saat hendak menangkap tersangka kasus korupsi dana desa.
Peristiwa terjadi di kawasan Desa Tiga Runggu, Kecamatan Purba. Menurut keterangan resmi Kejari Simalungun, tim datang untuk menangkap Kepala Desa Tiga Runggu berinisial RKS, yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan jalan desa tahun anggaran 2022–2023.
Kronologi Kejadian
Saat tim Kejari bersama aparat mendatangi rumah tersangka, RKS diketahui sedang berada di lokasi. Namun saat mengetahui kedatangan tim, ia langsung melarikan diri ke arah area persawahan dan menuju aliran sungai yang sedang meluap akibat hujan deras sebelumnya.
Robert Sinaga, yang berada dalam tim lapangan, berusaha mengejar tersangka hingga ke tepian sungai. Sayangnya, korban terpeleset dan terseret arus deras. Tim SAR bersama warga sempat melakukan pencarian, dan jasad korban ditemukan sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian pada malam harinya dalam kondisi tidak bernyawa.
Keterangan Resmi Kejaksaan
Kepala Kejaksaan Negeri Simalungun, Fajar Hidayat, SH, menyampaikan duka mendalam atas wafatnya salah satu anggotanya dalam menjalankan tugas.
“Kami kehilangan rekan kerja yang berdedikasi. Korban adalah bagian dari tim pendukung lapangan. Kejadian ini merupakan duka bagi kami semua,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin pagi (7/7).
Kajari juga menegaskan bahwa pengejaran terhadap tersangka RKS akan terus dilakukan, dan pihaknya bekerja sama dengan kepolisian untuk proses penangkapan ulang. RKS saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Dugaan Korupsi Dana Desa
Tersangka RKS sebelumnya telah dipanggil beberapa kali dalam perkara dugaan penyimpangan anggaran pembangunan jalan desa senilai Rp 1,2 miliar, namun mangkir tanpa alasan. Berdasarkan hasil audit inspektorat, proyek tersebut diduga fiktif di sebagian ruas, dan sejumlah dana dicairkan tidak sesuai mekanisme
Kematian staf Kejari Simalungun saat menjalankan tugas menjadi pengingat keras tentang risiko tinggi yang dihadapi aparat penegak hukum di lapangan. Masyarakat dan rekan seprofesi mengenang Robert Sinaga sebagai pribadi yang tekun dan loyal.
Proses penegakan hukum terhadap tersangka RKS terus berlanjut. Pihak Kejari meminta kerja sama publik jika mengetahui keberadaan pelaku, demi menegakkan keadilan dan menghormati pengorbanan yang telah terjadi.