
Kairo – Mohammed Morsi mencetak sejarah saat menjadi presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis pada Juni 2012.
Dengan latar belakang sebagai akademisi teknik dan tokoh senior dari kelompok Ikhwanul Muslimin, Morsi menjanjikan pemerintahan untuk “seluruh rakyat Mesir” setelah mengalahkan kandidat dari rezim lama. Namun, harapan itu hanya bertahan satu tahun.
Mengutip laman BBC, Kamis (3/7/2025), Morsi dianggap gagal memenuhi tuntutan revolusi 2011: keadilan sosial, kebebasan, dan kesejahteraan ekonomi. Langkahnya yang memperluas kekuasaan eksekutif dan menguatkan dominasi Islamis menuai kecaman luas.
Militer memberikan ultimatum 48 jam bagi Morsi untuk merespons tuntutan rakyat. Namun, setelah tidak ada langkah berarti, angkatan bersenjata mengumumkan pembekuan konstitusi dan penunjukan pemerintahan sementara.
Morsi ditahan di lokasi rahasia, memicu gelombang protes baru dari para pendukungnya.
Sementara para pendukungnya menyebut penggulingan itu sebagai kudeta militer, para penentang Morsi menilainya sebagai bentuk “koreksi revolusi” dan penyelamatan negara dari kekacauan.
Namun harga yang dibayar sangat mahal. Pada 14 Agustus 2013, militer menyerbu kamp demonstran pro-Morsi di Kairo—menewaskan hampir 1.000 orang. Penumpasan brutal ini menandai awal represi besar terhadap Ikhwanul Muslimin, yang kemudian dinyatakan sebagai organisasi teroris.
Nasib Tragis Morsi

Setelah digulingkan, Morsi menghadapi berbagai tuduhan pidana, termasuk hasutan pembunuhan, penyiksaan, hingga spionase. Ia dijatuhi hukuman penjara 20 tahun, bahkan sempat mendapat vonis mati yang kemudian dibatalkan.
Morsi meninggal dunia dalam persidangan pada 17 Juni 2019, setelah bertahun-tahun menjalani penahanan di bawah kondisi yang dikecam oleh organisasi HAM internasional.
Kejatuhan Morsi menyisakan luka politik dalam bagi Mesir. Sementara rezim baru di bawah Presiden Sisi mengklaim stabilitas dan keamanan, banyak pihak melihat kembalinya otoritarianisme yang mirip dengan era Hosni Mubarak. Ironisnya, Mubarak sendiri dibebaskan dari tahanan pada saat Morsi menghadapi hukuman berat.