Kalimantan Barat – 2 Juli 2025

PUSATNEWS, Tim geologi dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Lembaga Tenaga Nuklir Nasional (BRIN) mengonfirmasi penemuan cadangan uranium sebesar 24.112 ton di wilayah pedalaman Kalimantan Barat. Temuan ini disebut sebagai salah satu deposit uranium terbesar yang pernah tercatat di Indonesia, dan berpotensi memiliki nilai strategis bagi pengembangan energi nasional dan pertahanan negara.
Penemuan ini terjadi dalam rangkaian survei eksplorasi sumber daya radioaktif yang telah dilakukan sejak 2023, dengan titik fokus di kawasan hutan tropis dekat perbatasan Indonesia–Malaysia.
“Cadangan ini luar biasa secara geologis. Kandungannya didominasi uranium oksida (U₃O₈) dengan kadar yang ekonomis untuk ditambang dan diproses,” ujar Kepala Badan Geologi ESDM, Dr. Setiawan Gunarto, dalam konferensi pers, Selasa (1/7).
Uranium: Bahan Strategis & Sensitif
Uranium merupakan bahan baku utama untuk pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), sekaligus memiliki kegunaan strategis dalam pengembangan teknologi nuklir sipil dan militer. Indonesia hingga kini belum memiliki PLTN, namun secara resmi mengembangkan riset dan reaktor eksperimen sejak 1970-an.
Pemerintah menegaskan bahwa penemuan uranium ini akan digunakan sepenuhnya untuk kepentingan damai, sesuai dengan prinsip non-proliferasi dan kerja sama internasional dalam pengelolaan nuklir.
“Kami akan melibatkan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dalam pengawasan penuh terhadap pengelolaan cadangan ini. Tidak ada penyalahgunaan,” tegas Menteri ESDM, Arifin Tasrif.
Dampak Ekonomi dan Kedaulatan Energi
Penemuan ini membuka peluang besar bagi kemandirian energi nasional, terutama dalam konteks transisi dari energi fosil ke energi bersih dan berkelanjutan. Dengan potensi ini, Indonesia berpeluang untuk membangun PLTN di masa depan, mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar, serta menjadi pemain penting dalam teknologi nuklir di Asia Tenggara.
Ekonom energi dari UI, Prof. Maria Widjaja, menyebut cadangan ini bisa menjadi aset geopolitik baru:
“Ketersediaan uranium dalam jumlah besar akan meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam kerja sama energi global, termasuk peluang ekspor bahan olahan jika diolah dengan standar internasional.”
Tantangan Lingkungan dan Sosial
Meski menjanjikan secara ekonomi, aktivitas pertambangan uranium juga menyimpan risiko lingkungan dan kesehatan yang serius. Aktivis lingkungan di Kalimantan Barat mengingatkan agar pemerintah tidak mengulang kesalahan masa lalu dalam eksploitasi sumber daya alam.
“Pertambangan uranium memiliki limbah radioaktif. Jika tidak diawasi ketat, masyarakat adat dan ekosistem bisa terkena dampaknya,” ujar Budi Hartanto dari Walhi Kalbar.
Pemerintah berjanji untuk melakukan studi AMDAL yang ketat, serta melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan
Penemuan 24.112 ton uranium di Kalimantan Barat menjadi titik balik dalam sejarah sumber daya strategis Indonesia. Di tengah krisis energi global dan upaya dekarbonisasi, cadangan ini bisa menjadi kunci menuju kedaulatan energi berbasis nuklir—asalkan dikelola dengan transparan, aman, dan bertanggung jawab.