
Jakarta – Pesawat maskapai Batik Air dengan nomor registrasi PK-LDJ mendarat dalam keadaan miring di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Sabtu 28 Juni 2025. Menurut pihak maskapai, kecepatan angin menjadi penyebab pesawat Batik Air terlihat tidak stabil saat mendarat.
Kejadian ini hampir mirip dengan yang pernah menimpa pesawat Delta Flight 4819 yang tergeletak terbalik di Bandara Toronto Pearson pada Selasa, 18 Februari 2025. Kejadian ini dapat dijelaskan secara sains menurut ilmu fisika.
“Fisika yang mendasarinya cukup sederhana,” kata Arun Bansil, profesor fisika terkemuka di Northeastern, mengutip laman news.northeastern, Minggu, 29 Juni 2025. “Selain alasan pendaratan yang bergejolak, ketidakseimbangan gaya aerodinamis menyebabkan Pesawat Delta 4819 terbalik,” sambungnya.
Ia menjelaskan bahwa berbagai gaya yang bekerja pada pesawat harus tetap seimbang agar pesawat dapat terbang, mendarat, dan lepas landas dengan lancar. Jika gaya menjadi tidak seimbang di sekitar sumbu pesawat, maka pesawat akan mulai berputar di sekitar sumbu itu.
Intensitas Angin Punya Pengaruh
Profesor tersebut mengatakan intensitas angin dapat menyebabkan pesawat miring ke kanan saat mendarat. Angin silang adalah angin horizontal yang berhembus tegak lurus dengan arah lintasan penerbangan pesawat. Angin silang terkadang dapat mempersulit upaya pilot untuk mendaratkan pesawat.
“Hembusan angin yang tiba-tiba dapat menyebabkan gaya angkat ke atas pada satu sayap menjadi jauh lebih besar daripada gaya angkat pada sayap lainnya dan membalikkan pesawat,” kata Bansil. “Salah satu sayap patah dan jatuh akan memiliki efek yang sama.”
Mengutip dari laman Aircraft Owners and Pilots Association (AOPA), betapa pun cepatnya pilot melaju, mendaratkan pesawat terbang dengan aman sangat penting. Itulah sebabnya banyak pesawat turbin memiliki kemampuan membalikkan daya dorong untuk memberikan daya henti ekstra.
“Dorongan terbalik tidak hanya menghemat keausan pada rem, tetapi juga dapat secara signifikan mengurangi jarak pendaratan dalam berbagai kondisi. Memahami pengoperasian, keterbatasan, dan potensi bahaya dari dorongan terbalik sangat penting bagi semua operator pesawat yang dilengkapi pembalik daya dorong,” tulis situs tersebut.
Penjelasan Pihak Maskapai Batik Air
Mengutip dari kanal Bisnis Liputan6.com, Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan prosedur pendaratan pesawat sudah dilakukan secara sesuai. Namun, terdapat peningkatan kecepatan angin samping (crosswind) saat pesawat mendekati landasan pacu.
“Berdasarkan hasil pengecekan dan koordinasi dengan tim operasional, diketahui bahwa terjadi peningkatan kecepatan angin dari arah samping (crosswind) saat fase pendekatan ke landasan pacu,” kata Danang dalam keterangannya, Minggu, 29 Juni 2025.
Sebagaimana diketahui, dalam video viral di media sosial, pesawar Batik Air sempat miring ke arah kanan. Bahkan terlihat salah satu mesin pesawat hampir menyentuh landasan pacu. Meningkatnya hembusan angin samping yang menyebabkan hal tersebut.
“Arah angin tidak berubah, namun kecepatannya bertambah. Perlu kami sampaikan bahwa secara limitasi (batas maksimal) kecepatan angin, tidak ada yang dilanggar, sehingga pesawat tetap dalam kondisi aman untuk mendarat,” ungkap Danang.
Viral di Media Sosial
Danang menjelaskan, usai kejadian tersebut pesawat langsung diperiksa secara menyeluruh. Meski mesin pesawar hampir mengalami benturan, namun tak ditemukan adanya kerusakan.
Setelah proses pengecekan selesai, armada Batik Air dinyatakan masih layak untuk melanjutkan operasional penerbangan.
“Setelah proses pendaratan, tim teknisi melakukan inspeksi menyeluruh terhadap pesawat. Hasil pemeriksaan menyatakan tidak ditemukan kerusakan, dan pesawat dinyatakan aman serta layak untuk melanjutkan operasional,” kata Danang.
Pihaknya memastikan, bahwa keselamatan dan keamanan penerbangan Batik Air merupakan prioritas utama dalam setiap operasional. Pihak maskapai akan terus berkomitmen menjalankan prosedur sesuai standar keselamatan penerbangan yang berlaku.
“Kami terus berkomitmen menjalankan prosedur sesuai standar keselamatan penerbangan yang berlaku,” ucap dia memungkasi.
Insiden pesawat Batik Air mendarat miring di Bandara Soetta ini viral di media sosial. Salah satunya dalam unggahan akun Instagram @velljet.vjt yang menampilkan tayangan video pesawat Batik Air mendarat di landasan pacu Bandara Soetta dengan kondisi badan pesawat miring. Insiden itu terjadi, ketika cuaca di kawasan penerbangan itu dilanda cuaca buruk dengan intensitas hujan dan angin kencang.