
Kepala Basarnas memberikan keterangan pers di Pos Gabungan di Sembalun,Lombok Timur,(Foto: )
Pusat4d,News — Tim SAR Nasional (Basarnas) mengungkap kronologi lengkap evakuasi jenazah seorang turis asal Brasil yang ditemukan meninggal dunia saat mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Proses evakuasi yang berlangsung dramatis itu memakan waktu lebih dari 12 jam akibat medan yang terjal dan cuaca buruk.
Turis yang diketahui bernama Lucas Henrique da Silva (29) dilaporkan hilang pada hari Minggu, 22 Juni 2025, setelah terpisah dari rombongan saat mendaki jalur Senaru. Rekan-rekannya mengaku terakhir kali melihat Lucas pada sore hari, sebelum ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan sendiri ke arah puncak.
Setelah menerima laporan hilang, Basarnas bersama tim gabungan dari Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), kepolisian, dan relawan lokal langsung melakukan pencarian. Jenazah Lucas akhirnya ditemukan pada Selasa pagi (24/6) di ketinggian sekitar 3.400 meter di atas permukaan laut, dalam kondisi membeku dan tertutup kabut tebal.
“Proses evakuasi sangat menantang karena lokasi penemuan berada di lereng terjal dekat bibir kawah. Butuh waktu berjam-jam untuk membawa jenazah ke bawah dengan pengamanan penuh,” kata Kepala Basarnas Mataram, Nanang Sigit.
Jenazah berhasil diturunkan hingga ke Pos Sembalun pada Rabu dini hari, lalu dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi dan autopsi. Hasil awal menyebutkan korban meninggal akibat hipotermia.
Pihak Kedutaan Besar Brasil di Jakarta telah diberitahu dan tengah mengurus proses pemulangan jenazah ke negara asal. Basarnas mengimbau seluruh wisatawan untuk tidak mendaki sendirian dan selalu mengikuti prosedur keselamatan.
“Gunung Rinjani indah, tapi juga berbahaya bila tidak mengikuti aturan. Kami harap ini jadi pelajaran penting bagi semua pendaki,” tambah Nanang.