
PUSATNEWS Teheran, Rabu, 25 Juni 2025 — Di tengah memanasnya konflik Iran-Israel yang baru saja memasuki masa gencatan senjata, militer Iran mengejutkan dunia dengan mengungkap penggunaan sistem pertahanan udara terbaru berbasis UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang mereka sebut sebagai “Saeqeh-9 Defense Drone”. Kendaraan udara tanpa awak ini berhasil digunakan untuk mencegat dan menetralkan beberapa rudal Israel dalam serangan terakhir yang berlangsung selama tiga hari penuh sebelum gencatan senjata diberlakukan pagi ini.
Juru bicara Garda Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Ramazan Sharif, dalam konferensi persnya hari ini menyebutkan bahwa Saeqeh-9 adalah “lompatan teknologi pertahanan drone” yang memadukan kemampuan interceptor dan electronic warfare dalam satu platform.
“Drone ini mampu melacak dan menghancurkan rudal jarak menengah hingga tinggi secara otonom, bahkan ketika sistem radar utama terkena gangguan atau serangan elektronik,” tegasnya.
Kemampuan dan Kecanggihan Saeqeh-9
Saeqeh-9 dirancang bukan hanya untuk misi serang, tetapi sebagai pengawal udara bagi wilayah strategis dan fasilitas vital Iran. Menurut informasi yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Iran, berikut fitur-fitur utama UAV ini:
- Kecepatan operasional tinggi, mencapai 800 km/jam
- Ketinggian operasional hingga 16.000 kaki
- Sensor inframerah dan radar aktif AESA, mampu mendeteksi rudal kecil sekalipun
- Payload senjata berupa rudal mini intersepsi udara-ke-udara
- Kemampuan ECM (Electronic Counter Measure) untuk membutakan sistem pelacak rudal musuh
- AI navigasi mandiri, sehingga tetap bisa beroperasi meski komunikasi terputus
Menurut para analis pertahanan, penggunaan UAV sebagai platform intersepsi adalah langkah maju yang belum banyak diterapkan secara operasional oleh negara-negara lain, termasuk AS dan Israel.
Intersepsi Rudal Israel di Atas Isfahan dan Bandar Abbas
Saeqeh-9 dilaporkan berhasil mencegat setidaknya 7 rudal Israel yang mengarah ke fasilitas militer di Isfahan dan pelabuhan strategis Bandar Abbas. Sebagian besar rudal tersebut diyakini adalah varian dari Delilah dan LORA, dua senjata presisi tinggi Israel.
Beberapa video amatir yang beredar di media sosial Iran menunjukkan penampakan kilatan di langit malam dan ledakan di udara yang diyakini hasil intersepsi rudal oleh drone tersebut.
Reaksi Dunia
Pengamat militer dari Turki dan Rusia menyebut penggunaan Saeqeh-9 sebagai indikasi bahwa Iran kini semakin matang dalam mengintegrasikan teknologi drone untuk semua lini operasi tempur, bukan hanya serangan ofensif.
“Ini adalah perubahan taktik signifikan dari Iran, menggabungkan mobilitas tinggi UAV dengan kemampuan defensif aktif. Israel dan sekutunya akan harus menghitung ulang strategi mereka,” ujar Viktor Karpov, analis militer asal Moskow.
Potensi Eskalasi Baru?
Meski gencatan senjata telah berlaku sejak pagi ini, para analis menyebut bahwa pengenalan Saeqeh-9 bisa memicu kekhawatiran baru di Israel dan AS, karena sistem ini membuka kemungkinan Iran memperluas pertahanan udara mereka ke zona yang lebih luas, bahkan secara mobile.
Sementara itu, di Teheran, para insinyur pertahanan merayakan pencapaian ini sebagai bukti bahwa “embargo teknologi tidak menghentikan inovasi, justru mempercepatnya.”