📍 Teheran, 24 Juni 2025

PUSATNEWS, Pemerintah Iran menyatakan bahwa mereka akan tetap melanjutkan program pengayaan uranium, meskipun fasilitas nuklir utama mereka baru saja menjadi sasaran serangan udara oleh Amerika Serikat dan Israel.
Dalam wawancara eksklusif dengan stasiun televisi Jerman ARD, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Majid Takht-Ravanchi menegaskan bahwa Iran tetap berpegang pada haknya dalam kerangka Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT).
💥 Fasilitas Nuklir Diserang, Tapi Stok Uranium Diduga Aman
Serangan udara yang terjadi pada akhir pekan lalu menghantam tiga situs penting:
- Fordow – fasilitas pengayaan yang berada di bawah tanah gunung
- Natanz dan Isfahan – pusat pengembangan sentrifugal
Namun menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Iran kemungkinan telah memindahkan sekitar 400 kilogram uranium dengan kemurnian 60% sebelum serangan terjadi.
🎙️ Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi, menyatakan:
“Kami menduga bahwa sebagian besar bahan nuklir telah dipindahkan dari Fordow. Kerusakan signifikan memang terjadi, tetapi kemampuan teknis Iran belum sepenuhnya lumpuh.”
🚀 Iran Balas Serangan, Kawasan Teluk Tegang
Sebagai respons atas serangan tersebut, militer Iran meluncurkan:
- Rudal balistik ke wilayah Israel
- Serangan terhadap pangkalan AS di Qatar dan Uni Emirat Arab
Pemerintah Iran juga mengancam akan menutup Selat Hormuz, jalur laut strategis yang mengalirkan lebih dari 20% ekspor minyak dunia.
Akibatnya, harga minyak global melonjak lebih dari 8%, dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah meningkat drastis.
❌ Dialog Dihentikan, Akses IAEA Terhambat
Iran menolak untuk membuka kembali jalur diplomatik atau melanjutkan perundingan nuklir, kecuali AS menghentikan aksi militernya. Saat ini, akses pengawas internasional ke situs nuklir utama ditangguhkan, termasuk inspeksi langsung ke Fordow.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan sejumlah negara menyerukan agar semua pihak segera menahan diri dan kembali ke meja perundingan, mengingat risiko eskalasi yang bisa mengarah ke perang terbuka.
📊 Ringkasan Situasi Terkini
Aspek | Keterangan |
---|---|
Status pengayaan uranium | Tetap berjalan (hingga 60% kemurnian) |
Akses IAEA | Ditangguhkan setelah serangan |
Respons Iran | Rudal ke Israel & AS, ancam tutup Selat Hormuz |
Kerusakan fasilitas | Parah di Fordow, namun stok uranium dipindahkan |
Harga minyak dunia | Naik tajam akibat ancaman blokade jalur laut utama |
🧭 Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Para pengamat memperingatkan bahwa situasi ini dapat memicu krisis nuklir baru, terutama jika tidak ada upaya de-eskalasi segera. Tanpa pengawasan IAEA, sangat sulit untuk mengetahui sejauh mana Iran telah melangkah dalam program nuklirnya.
PBB berencana menggelar sidang darurat Dewan Keamanan untuk mencari solusi damai dan mencegah konflik regional yang lebih luas.