
Lampung – Keluarga tiga anggota polisi yang tewas ditembak oleh dua prajurit TNI AD saat penggerebekan arena sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Lampung, akhirnya angkat bicara. Mereka menuntut keadilan dan berharap pengadilan militer memberikan putusan seadil-adilnya bagi kedua tersangka.
Dua anggota TNI AD yang menjadi tersangka, yakni Kopda Basarsyah dan Peltu Lubis, diketahui telah resmi dilimpahkan ke Pengadilan Militer I-04 Palembang oleh Oditurat Militer (Otmil) I-05 Palembang pada Jumat (23/5/2025).
“Iya, kami dampingi keluarga korban dalam proses pelimpahan tahap dua di Mahkamah Militer Palembang. Berkasnya sudah resmi dilimpahkan,” ujar penasihat hukum keluarga korban, Putri Maya Rumanti, Senin (26/5/2025).
Harap Vonis Pengadilan Seadil-adilnya

Dalam proses pelimpahan perkara tersebut, Putri Maya menyampaikan bahwa pihak keluarga melalui tim hukum juga menyuarakan langsung harapan mereka kepada Kepala Otmil I-05 Palembang.
“Kami hanya ingin keadilan. Kami harap pengadilan militer memberikan putusan yang benar-benar adil,” jelas dia.
Menyoal bukti transfer uang dari salah satu tersangka kepada Kapolsek Negara Batin AKP (Anumerta) Lusiyanto, yang juga menjadi korban penembakan, Putri membenarkan adanya transaksi tersebut. Namun dia menegaskan, transfer tersebut tidak berkaitan dengan praktik perjudian sabung ayam.
“Memang ada bukti transfer, tapi bukan untuk pengamanan sabung ayam, melainkan untuk pengamanan hiburan malam,” ungkap dia.
Uang Transfer Tersangka TNI Bukan untuk Judi

Lebih lanjut, Putri menjelaskan bahwa uang yang ditransfer oleh tersangka Peltu Lubis kepada AKP Lusiyanto terjadi jauh sebelum insiden penembakan. Transaksi tersebut dilakukan sekitar Oktober 2024 dan disebut sebagai biaya perizinan kegiatan hiburan malam, seperti orgen tunggal dalam acara resepsi pernikahan.
“Ini terkait izin keramaian. Mereka menganggap almarhum bisa membantu pengamanan di wilayah itu. Jumlah uangnya hanya sekitar Rp500 ribu sampai maksimal Rp1 juta,” ujar dia.
Putri yang tergabung dalam tim hukum Hotman 911 Lampung menegaskan, bukti transfer itu tidak memiliki keterkaitan langsung dengan kasus penembakan yang menewaskan tiga polisi tersebut.
“Kami tidak khawatir soal itu karena waktunya jauh berbeda dengan kejadian, dan tujuan transfernya juga jelas bukan untuk pengamanan perjudian,” jelas dia.