

PUSATBERITA , Kemacetan selalu menjadi mimpi buruk bagi setiap pengendara. Sebab, selain menghabiskan waktu, kemacetan juga berdampak buruk pada psikologis. Semakin panjang kemacetan, semakin stres pula pengendara yang terjebak di dalamnya.
Nah, berikut tiga negara dengan tingkat kemacetan terparah di dunia menurut laporan dari TomTom Traffic Index 2024 dan INRIX Global Traffic Scorecard. Di negara ini, waktu yang terbuang di jalanan setiap hari bisa mencapai ratusan jam per tahun per pengemudi!
1. Filipina: Manila
Manila, ibu kota Filipina, secara konsisten menempati peringkat atas kota dengan lalu lintas terburuk. Infrastruktur jalan yang padat, pertumbuhan populasi yang cepat, serta sistem transportasi publik yang tidak memadai membuat kota ini sulit bernapas di jam-jam sibuk.
Menurut laporan INRIX 2023, rata-rata pengemudi di Manila kehilangan lebih dari 100 jam per tahun akibat kemacetan, menjadikannya salah satu kota paling padat secara lalu lintas di dunia. Pemerintah setempat terus berupaya meningkatkan jaringan kereta dan bus, namun pertumbuhan kendaraan pribadi tetap menjadi tantangan besar.
2. Kolombia: Bogotá
Bogotá, ibu kota Kolombia, terkenal dengan kemacetan kronisnya. Meskipun pemerintah sudah lama menerapkan sistem TransMilenio—jalur bus cepat—namun tingginya populasi dan volume kendaraan membuat sistem ini tidak cukup menampung kebutuhan mobilitas warga.
Kota ini kerap menempati peringkat tinggi dalam indeks kemacetan global. Bahkan dengan pembatasan kendaraan seperti “pico y placa” (aturan plat nomor ganjil-genap), kemacetan tetap menjadi masalah serius yang menguras waktu dan energi penduduknya.
3. India: Bengaluru dan Mumbai
India adalah negara dengan pertumbuhan kendaraan tercepat di dunia, tetapi infrastruktur jalan di banyak kotanya tidak berkembang secepat itu. Bengaluru, yang dikenal sebagai Silicon Valley-nya India, memiliki lalu lintas yang sangat padat terutama pada jam-jam berangkat dan pulang kerja.
INRIX mencatat bahwa Bengaluru menjadi kota dengan waktu tempuh perjalanan terpanjang di India. Selain itu, tingginya tingkat polusi akibat kendaraan memperparah kondisi, menjadikan lalu lintas di India bukan hanya persoalan keterlambatan tetapi juga krisis kesehatan masyarakat.
Yup, lalu lintas yang buruk gak hanya menyusahkan pengemudi, tetapi juga berdampak buruk pada ekonomi dan kesehatan lingkungan. Sebab, polusi udara yang dihasilkan dari kendaraan bermotor, stres akibat keterlambatan, serta peningkatan konsumsi bahan bakar menjadi isu multidimensional yang harus segera ditangani.