
PUSATNEWS Bandar Lampung, 24 Mei 2025 — Peristiwa tragis terjadi di Kelurahan Way Halim, Bandar Lampung, pada Jumat sore (23/5), saat seorang wanita bernama Nur Aisyah (35) tewas mengenaskan setelah dibakar hidup-hidup oleh adik kandungnya sendiri. Aksi keji itu dilakukan saat korban tengah menunaikan salat Ashar di ruang tengah rumah mereka.
Pelaku yang diketahui berinisial MA (29) kini telah diamankan oleh pihak kepolisian. Berdasarkan keterangan saksi dan hasil penyelidikan sementara, pelaku tiba-tiba menyiramkan bensin ke tubuh kakaknya lalu langsung menyulut api tanpa memberi kesempatan korban untuk menyelamatkan diri.
“Korban saat itu sedang salat. Tiba-tiba pelaku datang membawa botol berisi bensin, menyiramkannya, dan langsung membakar. Korban menjerit minta tolong, tapi api sudah cepat menyambar,” ujar salah satu tetangga, Dwi (40), yang pertama kali mendobrak pintu dan berusaha memadamkan api.
Warga yang panik segera membawa Nur Aisyah ke RSUD Abdul Moeloek, namun nyawanya tidak tertolong. Ia mengalami luka bakar serius di hampir seluruh tubuhnya. Sementara pelaku sempat melarikan diri, namun berhasil ditangkap satu jam kemudian di sekitar terminal Rajabasa.
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Yan Budi Jaya, mengatakan bahwa pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan, namun tetap akan diperiksa secara hukum. “Kami sedang melakukan observasi terhadap kondisi kejiwaan pelaku. Namun proses hukum tetap berjalan sambil menunggu hasil dari pemeriksaan psikiater,” ujarnya.
Pihak keluarga korban tak menyangka kejadian mengerikan itu terjadi di lingkungan mereka sendiri. “Kami benar-benar hancur. Mereka selama ini tinggal serumah. Tidak pernah menyangka akan ada tindakan sekejam ini dari adik kandung sendiri,” ujar seorang kerabat korban dengan mata berkaca-kaca.
Hingga saat ini, motif pasti pelaku belum sepenuhnya terungkap, namun polisi menduga ada latar belakang konflik internal keluarga yang belum terselesaikan.
Kasus ini mengundang perhatian luas masyarakat, terutama karena kekejamannya dilakukan terhadap anggota keluarga sendiri, dan saat korban sedang menjalankan ibadah.