
PUSATNEWS Istanbul, 20 Mei 2025 — Dalam pertemuan langsung pertama sejak tiga tahun terakhir, delegasi Rusia dan Ukraina sepakat untuk melakukan pertukaran 1.000 tawanan perang dari masing-masing pihak. Kesepakatan ini dicapai dalam perundingan yang difasilitasi oleh Turki di Istanbul pada 16 Mei lalu.
Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, menyatakan bahwa rencana pertukaran ini telah disusun secara rinci, mencakup aspek keamanan, kemanusiaan, dan logistik. Koordinasi antara berbagai lembaga negara Ukraina, termasuk Kementerian Pertahanan, Intelijen Militer, dan Ombudsman Hak Asasi Manusia, telah dilakukan untuk memastikan kelancaran proses ini.
Kepala Intelijen Ukraina, Kyrylo Budanov, mengungkapkan harapannya bahwa pertukaran tawanan ini dapat dilaksanakan dalam pekan mendatang. Ia menekankan komitmen Ukraina untuk memulangkan semua warganya yang ditahan.
Meskipun kesepakatan pertukaran tawanan telah dicapai, perundingan mengenai gencatan senjata masih menemui jalan buntu. Ukraina mengusulkan gencatan senjata tanpa syarat, namun Rusia belum memberikan persetujuan terhadap usulan tersebut.
Pertukaran tawanan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju pembicaraan damai yang lebih luas antara kedua negara. Namun, tantangan besar masih menghadang, terutama dalam mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata dan penyelesaian konflik secara menyeluruh.