
PUSATNEWS, Jakarta – Departemen Komunikasi serta Digital( Kemkomdigi) menyoroti khasiat Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Proteksi Anak( PP Tunas) serta Program Makan Bergizi Free( MBG) buat kesehatan anak.
Dikala doa bersama di lingkungan Pondok Pesantren Angkatan laut(AL) Baghdadi, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, yang ialah aktivitas kerja sama Kemkomdigi dengan ponpes tersebut, Direktur Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Komunikasi Publik serta Media Kemkomdigi Bambang Dwi Anggono melaporkan kalau PP No 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Proteksi Anak ataupun PP Tunas menitikberatkan kepada proteksi anak di ruang digital, dalam penjelasan formal yang diterima PUSATNEWS di Jakarta, Pekan malam
Kemajuan teknologi harus diimbangi dengan literasi serta proteksi yang kokoh terhadap generasi muda. Bambang pula menegaskan kalau orang tua serta warga berfungsi berarti dalam menghasilkan area digital yang nyaman.
” Cyberbullying( perundungan siber) serta konten negatif berpotensi mengganggu kepribadian anak bangsa. Proteksi digital merupakan tanggung jawab kita bersama,” kata Bambang.
Menimpa Program MBG, ia memperhitungkan program tersebut merupakan wujud kepedulian negeri terhadap kesehatan anak
Baca Juga
Saat Macan Tutul Jawa Tertangkap Kamera di Taman Nasional Gunung Halimun Salak
” Ini merupakan bentuk nyata kepedulian negeri terhadap kesehatan kanak- kanak Indonesia, baik secara raga ataupun mental,” kata Bambang.B
Program MBG sampai Mei menjangkau 3, 4 juta penerima khasiat di 1. 200 posisi. Pemerintah menargetkan program tersebut menjangkau 82, 9 juta penerima hingga akhir tahun ini.
Kepala Tubuh Gizi Nasional Dadan Hindayana, yang pula muncul dalam kegiatan tersebut, mengantarkan kalau Program MBG, yang menyasar pelajar tingkatan PAUD hingga SMA tercantum santri, merupakan upaya konkret pemerintah dalam membangun generasi Indonesia yang sehat serta tangguh.
Baca Juga
Di Balik Viralnya Lagu Mangu dari Fourtwnty di Media Sosial
Bagi Dadan, ada 5 juta santri di 30. 000 pesantren sudah didata selaku penerima khasiat MBG.
” Kami hendak membangun infrastruktur layanan gizi di pesantren- pesantren besar serta mendesain sistem yang adaptif buat pesantren kecil supaya pula dapat melayani sekolah di sekitarnya,” kata Dadan.
Di samping kesehatan, MBG yakni suatu program yang pula mendesak pemberdayaan ekonomi lokal.
Pemerintah mengaitkan warga selaku penyedia tenaga kerja serta bahan pangan sehingga program tersebut pula berakibat terhadap kesejahteraan ekonomi warga.