
Jakarta – Sebuah tragedi menimpa seorang turis Australia berusia 22 tahun saat berlibur di Thailand. Pria tersebut meninggal dunia setelah ditemukan tak sadarkan diri di perairan dekat Koh Racha Yai, sebuah lokasi yang populer untuk snorkeling dan menyelam.
Sabtu, 10 Mei 2025, insiden ini terjadi pada 6 Mei ketika turis tersebut dilaporkan menyelam ke laut dalam keadaan mabuk. Rekaman video yang beredar menunjukkan momen-momen dramatis ketika petugas medis berusaha menyelamatkan nyawa pria asal Melbourne itu.
Mereka tampak melakukan CPR di atas perahu wisata Marinda 2. Salah satu petugas medis terlihat dengan sigap memompa dada korban sebelum seorang rekan mengambil alih untuk melanjutkan upaya penyelamatan.
Menurut laporan, pria tersebut melompat dari perahu wisata untuk berenang, meskipun dalam kondisi mabuk. Ia berusaha mendayung di air tetapi akhirnya terseret oleh arus yang kuat. Panggilan darurat diterima oleh petugas medis pada pukul 14.28 waktu setempat, dan mereka segera menuju lokasi.
Setibanya di sana, turis tersebut ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri dan tidak responsif. Setelah upaya CPR berhasil mendeteksi denyut nadi, ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Chalong di Phuket. Namun, sayangnya, nyawanya tidak tertolong dan ia dinyatakan meninggal pada pukul 15.53.
Perjalanan dari Pulau Koh Racha Yai ke Rumah Sakit Chalong biasanya memakan waktu sekitar satu jam, termasuk perjalanan darat. Letnan Kolonel Polisi Kanen Somrak dari Kantor Polisi Chalong mengonfirmasi bahwa korban adalah warga negara Australia.
Konsumsi Alkohol Sebelum Menyelam

Korban telah mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak sebelum masuk ke air. Ia dilaporkan mabuk dan berulang kali melompat masuk dan keluar dari laut sebelum akhirnya tenggelam, ujar Somrak.
Di lokasi kejadian, pihak berwenang hanya menemukan botol minuman beralkohol kosong, tanpa adanya zat ilegal. Kedutaan Australia telah dihubungi untuk memberi tahu keluarga korban mengenai insiden tragis ini.
Jenazah korban saat ini disimpan di Rumah Sakit Vachira Phuket sambil menunggu pengaturan pemulangan ke Australia. Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia menyatakan bahwa mereka memberikan bantuan konsuler kepada keluarga korban.
Tragedi serupa juga terjadi beberapa hari sebelumnya di Indonesia, ketika seorang turis Tiongkok bernama Zhang Xiaohan, 30 tahun, tenggelam di Pulau Kabakan, Kalimantan Timur. Zhang menyelam untuk menikmati keindahan terumbu karang, namun kamera GoPro yang digunakannya terlepas. Saat berusaha mengambil kembali kamera tersebut, ia terseret arus kuat dan tenggelam.
Tim penyelamat, termasuk Basarnas dan tentara, dikerahkan untuk mencari Zhang. Jasadnya akhirnya ditemukan 88 meter di bawah permukaan air dekat jalur menyelam populer Kelapa Dua.
Pantai-pantai Indonesia yang Berbahaya

Pantai-pantai di Indonesia, meskipun menawarkan pemandangan yang menakjubkan, memiliki bahaya tersendiri. Arus balik yang kuat, ombak ganas, dan pasang surut yang tidak dapat diprediksi dapat membuat aktivitas berenang menjadi berbahaya, terutama bagi perenang yang tidak berpengalaman.
Kasus-kasus tenggelam lainnya juga pernah terjadi, seperti pada bulan Agustus tahun lalu ketika James Hou Fu Liu, seorang profesor dari Selandia Baru, tenggelam saat snorkeling di Indonesia. Pada September 2024, Colleen Monfore dari South Dakota juga menjadi korban arus kuat di sekitar Pulau Reong, Maluku Barat Daya. Sisa-sisa tubuhnya ditemukan setelah diyakini menjadi korban hiu.
Sebuah studi pada 2019 menunjukkan bahwa Indonesia memiliki angka kematian tahunan akibat tenggelam yang tidak disengaja sebesar 2,58 per 100.000 orang, yang berarti sekitar 4.500 kematian setiap tahun. Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia telah menyerukan agar Indonesia menunjuk badan utama untuk mengoordinasikan upaya pencegahan tenggelam, langkah-langkah tersebut belum diterapkan hingga saat ini.
Kejadian Turis Tenggelam di Bali

Kejadian lainnya yang bisa menjadi pelajaran adalah saat sekelompok warga lokal dan warga negara asing (WNA) bekerja sama menyelamatkan seorang turis asing yang nyaris tenggelam di Diamond Beach di Nusa Penida, Bali. Diamond Beach atau Pantai Berlian sering disebut sebagai salah satu pantai berbahaya di Bali karena ombaknya yang kencang dan sulit diprediksi kapan akan melanda.
kKeindahan pantai tersebut terkadang memang membuat banyak turis lupa diri meski sudah diperingatkan. Begitu pula dengan turis wanita yang nekat mencoba berenang di pantai berbahaya di Bali tersebut.
Begitu menyadari akan ada gelombang besar, ia kesulitan untuk berenang ke tepi pantai. Ia masih beruntung karena masih bisa diselamatklan.
Proses penyelamatan dramatis itu dibagikan di media sosial, salah satunya oleh akun Instagram @infonusapenidane. Terlihat sekelompok orang menarik sebuah tali yang terikat pada seorang pria yang berenang untuk menyelamatkan wanita tersebut.
Wanita yang diselamatkan itu memakai bikini two pieces warna biru dan nude. Ia langsung berlari menjauhi pantai dan menjatuhkan diri ke pasir pantai Diamond Beach.