
Gorontalo – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah barat daya Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Sabtu (3/5/2025) pukul 19.51 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Pusat gempa berada pada koordinat 0,55 Lintang Selatan dan 121,53 Bujur Timur, sekitar 19 kilometer barat daya dari Kabupaten Pohuwato, dengan kedalaman 10 kilometer.
“Gempa telah direview oleh seismolog BMKG dan dinyatakan tidak berpotensi tsunami,” kata BMKG melalui pernyataan resminya.
Meskipun tidak memicu tsunami, gempa tersebut menyebabkan kepanikan di sejumlah wilayah. Guncangan terasa kuat selama dua hingga tiga detik di Kabupaten Boalemo, Kota Gorontalo, serta beberapa daerah di Sulawesi Tengah seperti Buol dan Toli-Toli.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Lembaga itu juga meminta warga tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
“Kami terus memantau perkembangan gempa ini dan akan memberikan informasi terbaru jika terjadi aktivitas lanjutan,” tulis BMKG.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan adanya satu korban luka ringan serta kerusakan ringan pada rumah warga dan satu fasilitas pendidikan di Pohuwato.
“Kami menerima laporan bahwa satu orang mengalami luka ringan, dan satu rumah serta satu sekolah mengalami kerusakan ringan akibat gempa,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, di Jakarta, Minggu (4/5/2025).
BNPB menegaskan pentingnya penguatan ketahanan wilayah terhadap bencana, terutama di daerah-daerah rawan gempa seperti Gorontalo yang dilintasi sesar aktif.
Seorang warga Pohuwato, Rizal, mengungkapkan bahwa ini adalah pengalaman pertama merasakan gempa sekuat itu di daerah tempat dirinya tinggal.
“Getarannya sangat kuat. Banyak plafon rumah yang ambruk, toko pecah belah juga mengalami kerusakan. Di media sosial banyak yang mengunggah kerusakan rumah mereka,” kata Rizal.
Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Pohuwato menjadi pengingat akan pentingnya edukasi kebencanaan serta kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam, terutama di wilayah rawan seperti Gorontalo dan sekitarnya.