
🕌 Kronologi Kejadian
PUSAT NEWS – Pada Jumat pagi, 25 April 2025, Aboubakar CissĂ©, seorang pemuda berusia 22 tahun asal Mali, sedang melaksanakan salat di Masjid La Grand-Combe, sebuah kota kecil di wilayah selatan Prancis. Setelah membersihkan masjid, ia diserang secara brutal oleh seorang pria yang berpura-pura ikut salat bersamanya. Pelaku menikam CissĂ© sebanyak 40 hingga 50 kali, merekam aksi kejam tersebut, dan meneriakkan hinaan terhadap Islam sambil memfilmkan korban yang kesakitan. ​
👤 Identitas Pelaku dan Penangkapan
Pelaku diidentifikasi sebagai Olivier A., pria Prancis berusia 20 tahun yang tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya. Setelah melakukan pembunuhan, ia melarikan diri ke Italia dan menyerahkan diri kepada polisi di kota Pistoia tiga hari kemudian. Dalam penyelidikan, ditemukan bahwa Olivier memiliki obsesi terhadap kematian dan pernah mengungkapkan keinginannya untuk menjadi pembunuh berantai. Meskipun ia menyangkal motif keagamaan, penyidik menemukan bukti bahwa ia menyebarkan kebencian terhadap umat Muslim melalui media sosial.
⚖️ Reaksi Pemerintah dan Masyarakat
Presiden Emmanuel Macron dan Perdana Menteri François Bayrou mengecam keras serangan ini, menyebutnya sebagai tindakan Islamofobia yang tidak dapat diterima di Prancis. Mereka menegaskan bahwa kebebasan beragama adalah hak yang tidak dapat diganggu gugat. Namun, komunitas Muslim dan kelompok anti-rasisme mengkritik respons pemerintah yang dianggap lambat dan kurang tegas, serta mempertanyakan mengapa kasus ini tidak langsung diklasifikasikan sebagai tindakan terorisme. ​
🕊️ Solidaritas dan Aksi Damai
Lebih dari 1.000 orang mengikuti aksi diam di La Grand-Combe untuk mengenang Cissé dan menuntut keadilan. Demonstrasi serupa juga berlangsung di Paris dan kota-kota lain sebagai bentuk penolakan terhadap Islamofobia dan kekerasan berbasis kebencian. Pemerintah Prancis merespons dengan meningkatkan pengamanan di masjid-masjid dan menjanjikan perlindungan lebih bagi komunitas Muslim.
đź§© Pertanyaan yang Belum Terjawab
Meskipun pelaku telah ditangkap, banyak pertanyaan yang masih menggantung:​
- Mengapa pelaku yang tidak memiliki hubungan dengan komunitas Muslim lokal memilih masjid sebagai lokasi serangan?​
- Apakah ada indikasi radikalisasi atau pengaruh ideologi ekstrem yang mendorong tindakan ini?​
- Mengapa otoritas tidak segera mengklasifikasikan serangan ini sebagai aksi terorisme?​
Insiden ini menyoroti meningkatnya kekhawatiran terhadap Islamofobia di Prancis dan perlunya tindakan konkret untuk melindungi hak-hak minoritas serta mencegah kekerasan berbasis kebencian.