
PUSAT KESEHATAN – Mengonsumsi vitamin dapat menjadi salah satu cara untuk memenuhi dosis yang dibutuhkan tubuh. Vitamin dapat diminum kapan saja. Beberapa vitamin sebaiknya dikonsumsi bersama makanan, saat perut kosong, atau terpisah dari obat-obatan atau suplemen lainnya.
Ada 13 vitamin yang dianggap esensial bagi kesehatan. Vitamin-vitamin ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu vitamin yang larut dalam air (water-soluble) dan vitamin yang larut dalam lemak (fat-soluble).
Vitamin yang larut dalam air tidak memerlukan makanan agar dapat diserap secara optimal. Sedangkan, vitamin yang larut dalam lemak membutuhkan lemak agar dapat diserap secara efektif oleh tubuh. Karenanya, vitamin jenis ini sebaiknya dikonsumsi bersama camilan atau makanan yang mengandung lemak.
Vitamin yang larut dalam air meliputi delapan vitamin B dan vitamin C. Sebagian besar nutrisi ini tidak disimpan dalam tubuh, sehingga harus dikonsumsi setiap hari.
Dikutip dari Health, vitamin yang larut dalam air dapat dikonsumsi kapan saja sepanjang hari. Namun, ada beberapa pengecualian dan rekomendasi khusus untuk populasi tertentu.
Beberapa penelitian menunjukkan mengonsumsi vitamin C bersama makanan dapat membantu mengurangi efek samping gastrointestinal seperti refluks asam. Jika mengalami ketidaknyamanan gastrointestinal setelah mengonsumsi vitamin C saat perut kosong, pertimbangkan untuk mengonsumsinya bersama camilan atau makanan utama.
Jika tidak yakin bagaimana cara mengonsumsi vitamin yang larut dalam air, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan.
Vitamin yang Larut dalam Lemak
Vitamin yang larut dalam lemak meliputi vitamin A, E, D, dan K. Nutrisi ini disimpan di hati, jaringan lemak, dan otot tubuh. Vitamin yang larut dalam lemak diserap dalam usus bersama lemak, jadi sebaiknya dikonsumsi bersama makanan atau camilan yang mengandung lemak.
Vitamin jenis ini dapat dikonsumsi lebih jarang daripada vitamin yang larut dalam air. Namun, karena vitamin ini disimpan dalam tubuh, risiko keracunannya lebih tinggi.
Dianjurkan untuk menghindari mengonsumsi vitamin yang larut dalam lemak dalam dosis besar kecuali atas saran dari penyedia layanan kesehatan. Namun, ada beberapa pengecualian terhadap aturan ini.
Misalnya, orang dengan kadar vitamin D yang tidak mencukupi atau kekurangan mungkin harus mengonsumsi dosis besar hingga 50.000 IU per minggu untuk meningkatkan kadarnya.