
Jakarta, 9 April 2025
PUSAT NEWS – Inflasi tahunan Indonesia pada Maret 2025 tercatat sebesar 1, 03%, jauh di dasar ekspektasi pasar yang diprediksi menggapai 1, 17%. Angka ini pula terletak di dasar sasaran yang diresmikan Bank Indonesia( BI), ialah antara 1, 5% sampai 3, 5%, buat bulan ketiga berturut- turut.
Salah satu aspek utama yang memencet inflasi merupakan kebijakan subsidi pemerintah terhadap tarif listrik. Kebijakan ini tidak cuma memencet peningkatan bayaran tenaga, namun pula menolong melindungi energi beli warga di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, melaporkan kalau keadaan inflasi yang normal ini ialah hasil dari koordinasi yang baik antara pemerintah serta BI dalam mengelola kebijakan fiskal dan moneter.“ Kami senantiasa waspada terhadap kemampuan resiko eksternal semacam gejolak harga komoditas serta fluktuasi nilai ubah,” ucap Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa( 8/ 4).
Walaupun inflasi rendah dikira positif, sebagian ekonom menegaskan berartinya melindungi momentum perkembangan ekonomi. Ekonom dari Universitas Indonesia, Dokter. Sri Hartini, menekankan kalau tingkatan inflasi yang sangat rendah bisa mencerminkan rendahnya permintaan dalam negeri.“ Pemerintah butuh terus mendesak belanja infrastruktur serta mengkonsumsi rumah tangga supaya perekonomian senantiasa berkembang,” katanya.
Sedangkan itu, warga menyongsong baik kabar ini.“ Harga kebutuhan tiap hari lumayan normal, serta kami merasa sedikit lega dibanding tahun kemudian,” ucap Lina, seseorang bunda rumah tangga di Jakarta Timur.
Bank Indonesia membenarkan hendak terus memantau suasana serta siap mengambil langkah strategis buat melindungi stabilitas ekonomi, tercantum intervensi di pasar valuta asing bila dibutuhkan.
Dengan inflasi yang terkontrol, pemerintah optimis kalau Indonesia terletak di jalan yang pas buat menggapai sasaran perkembangan ekonomi tahun ini, yang dipatok sebesar 5%.