
PUSATECNO , umor mengenai Snapdragon 8s Elite semakin santer terdengar di jagat gadget. Bocoran informasi ini pertama kali diungkap oleh Debayan Roy (@Gadgetsdata) di akun X miliknya sebelum kemudian dikonfirmasi oleh beberapa sumber industri lain. Banyak yang awalnya mengira bahwa Snapdragon 8s Elite akan menjadi versi alternatif dari Snapdragon 8 Elite meski bocoran spesifikasi menunjukkan arah berbeda. Alih-alih menjadi varian yang lebih murah dari Snapdragon 8 Elite, justru spesifikasinya lebih dekat dengan Snapdragon 8s Gen 3 yang sebelumnya telah diperkenalkan lebih dahulu.
Qualcomm sendiri telah meluncurkan Snapdragon 8 Elite pada 21 Oktober 2024. Hingga saat ini, Snapdragon 8 Elite masih menjadi chipset smartphone tercanggih yang dibuat oleh pabrikan semikonduktor asal California, Amerika Serikat. Seri flagship ini telah digunakan pada berbagai perangkat premium, seperti ASUS Zenfone 12 Ultra, Samsung Galaxy S25 Ultra, Xiaomi 15, ASUS ROG Phone 9 Pro, dan beberapa model lainnya.
Sementara itu, Snapdragon 8s Gen 3 justru lebih dulu hadir di pasaran. Diumumkan pada 18 Maret 2024, chipset ini diproduksi menggunakan teknologi proses 4 nanometer. Beberapa smartphone yang mengusung chipset ini, antara lain POCO F6, Sharp AQUOS R9 Pro, HONOR 200 Pro, iQOO Z9 Turbo, dan realme GT Neo 6. Sementara, Snapdragon 8s Elite kabarnya akan digunakan oleh iQOO Z10 Turbo Pro.
Lantas, bagaimana perbandingan antara Snapdragon 8s Elite dengan chipset lain yang telah lebih dulu dirilis? Apakah Snapdragon 8s Elite sebenarnya hanya sekadar rebranding dari Snapdragon 8s Gen 3? Simak penjelasannya berikut!
1. Rumor spesifikasi Snapdragon 8s Elite
Berdasarkan bocoran yang beredar, Snapdragon 8s Elite masih mengusung fabrikasi 4 nanometer (nm). Ini berbeda dibandingkan fabrikasi 3nm yang dimiliki Snapdragon 8 Elite. Dari sisi arsitektur CPU, chipset ini membawa 1x Cortex-X4 berkecepatan 3,21 GHz, didukung oleh 3x Cortex-A720 yang berjalan di 3,01 GHz, 2x Cortex-A720 pada 2,80 GHz, dan 2x Cortex-A520 di 2,02 GHz.
Di sektor grafis, Qualcomm mempercayakan Adreno 825 sebagai GPU utama dari Snapdragon 8s Elite untuk mengolah visual. Skor AnTuTu yang diperkirakan mencapai 2 juta poin menunjukkan bahwa chipset ini menawarkan peningkatan performa dan digadang-gadang bakal jadi penerus Snapdragon 8s Gen 3. Meski demikian, posisinya masih jauh di bawah Snapdragon 8 Elite yang menggunakan arsitektur lebih canggih berkat core Oryon dan fabrikasi 3nm.
2. Perbandingan Snapdragon 8s Elite vs Snapdragon 8 Elite vs Snapdragon 8s Gen 3
Jika dibandingkan dua chipset lainnya, Snapdragon 8s Elite lebih menyerupai penerus langsung Snapdragon 8s Gen 3 ketimbang menjadi versi alternatif Snapdragon 8 Elite. Dari sisi fabrikasi, Snapdragon 8 Elite berada di kelas tersendiri menggunakan fabrikasi 3nm yang lebih efisien dan bertenaga. Sedangkan, Snapdragon 8s Elite dan 8s Gen 3 masih bertahan di 4nm.
Perbedaan paling mencolok lainnya terletak pada CPU core. Snapdragon 8 Elite menggunakan 2 core Oryon berkecepatan hingga 4,32 GHz sehingga lebih unggul dalam single-core performance. Sebaliknya, Snapdragon 8s Elite tetap mengandalkan Cortex-X4 berkecepatan 3,21 GHz. Ini sedikit lebih tinggi dibandingkan Snapdragon 8s Gen 3 yang memiliki Cortex-X4 pada 3,0 GHz.
Performa grafis juga menjadi faktor pembeda. Snapdragon 8 Elite diperkuat oleh Adreno 830 yang kemungkinan memiliki peningkatan signifikan dibandingkan Adreno 825 di Snapdragon 8s Elite dan Adreno 735 di Snapdragon 8s Gen 3. Hal ini menunjukkan meski Snapdragon 8s Elite menawarkan peningkatan performa dibanding pendahulunya, ia masih belum menyamai level flagship yang ada di Snapdragon 8 Elite.
3. Snapdragon 8s Elite ditujukan untuk smartphone kelas mid-range
Jika melihat kategori smartphone yang akan menggunakan chipset ini, Snapdragon 8s Elite tampaknya lebih cocok untuk smartphone kelas mid-range dan belum bisa mengimbangi level flagship sejati. Hal ini diperkuat oleh fakta bahwa Snapdragon 8s Elite tidak menggunakan core Oryon. Ia masih mengandalkan core Cortex. Berbeda halnya Snapdragon 8 Elite yang sudah memakai core Oryon di kelas flagship.
Chipset ini berpotensi menjadi pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan smartphone dengan performa tinggi, namun, tetap memiliki harga yang terjangkau. Nantikan informasi lebih lanjut mengenai smartphone pertama yang akan mengadopsi chipset ini!