
PUSAT NEWS – Jendela adalah salah satu elemen penting pada rumah. Fungsinya untuk menjadi tempat masuknya sinar matahari dan udara.
Sama seperti pintu, melalui jendela dapat terlihat isi rumah. Dalam agama Islam, dilarang untuk melihat dengan sengaja rumah orang lain melalui jendela rumah atau seperti memata-matai.
Melansir dari artikel ilmiah berjudul Islamic Guiding Principle (Shari’ah Law) For Architectural Interpretation of Housing yang ditulis oleh Zeenat Begam Yusof, terdapat ayat Al-Quran dan hadits yang menunjukkan betapa pentingnya privasi sebab melalui jendela dapat terlihat isi rumah yang merupakan privasi bagi si penghuni.
Terdapat dalam QS. An-Nur ayat 30 yang berbunyi:
قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْاَبْصَارِهِمْوَيَحْفَظُوْافُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ
Artinya: “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. Demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang mereka perbuat.”
Ayat tersebut diperkuat dengan Hadits yang menyebutkan soal privasi dalam rumah, yakni:
“Jika seseorang menyingkap tirai dan melihat ke dalam tanpa izin, maka ia telah mencapai titik yang tidak boleh dijangkau.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).
“Barangsiapa yang melihat ke dalam rumah tanpa izin penghuninya dan matanya tertusuk, maka ia tidak berhak menuntut denda atau meminta hukuman,” (HR. Ahmad dan Al Nisai’ melalui Abu Hurairah)
Atas dasar ayat dan hadits tersebut, maka Islam mengatur posisi jendela yang terbagi dua, yaitu jendela lantai atas dan jendela lantai bawah.
Jendela di Lantai Atas
Fungsi utama jendela di lantai atas adalah untuk menerima udara dan cahaya. Jendela pada lantai atas harus didesain tidak menghadap ke rumah lain. Jika jendela tersebut menghadap ke rumah lain, maka harus ditutup. Jendela lantai atas lebih berbahaya karena seseorang dapat melihat dengan jelas, apalagi jika posisi rumah yang dilihat lebih rendah dari rumah lain.
Menurut Ibn Al-Rami, Umar menulis surat kepada Amr bin Al As untuk menghancurkan sebuah ghurfah (kamar) yang menurut Umar dibangun dengan tujuan untuk menghadap ke rumah-rumah tetangga. Akan tetapi, ketika dia yakin bahwa itu bukan maksud dari pemiliknya, dia memerintahkannya untuk meletakkan tempat tidur di belakang jendela. Namun, jika tidak ada yang bisa melihat, maka pemilik rumah dapat mempertahankan posisi jendela tersebut.
Jendela di Lantai Bawah
Jendela di lantai bawah harus diletakkan di atas ketinggian mata di sisi jalan. Jika jendela masih rendah dapat memungkinkan orang yang lewat melihat ke dalam rumah. Selain itu, jendela rumah yang saling berhadapan juga tidak diperbolehkan jika orang yang berdiri di balik jendela masih bisa terlihat oleh orang yang ada di dalam rumah.
Dalam artikel itu disebutkan, ambang jendela harus setinggi 1,75 meter di atas tanah dan dianggap cukup tinggi untuk mencegah orang yang lewat tidak dapat melihatnya. Sementara itu, jendela dasar harus 2,5 meter dari atas permukaan tanah.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.