Bank Indonesia (BI) memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 akan mencapai 5,33%, dan bahkan bisa naik hingga sekitar 5,4% jika belanja fiskal dapat dipercepat.
Selain itu, BI juga memproyeksikan:
- Inflasi inti (core inflation) 2026: 2,62%
- Nilai tukar rupiah rata-rata sekitar Rp16.430 per USD
- Pertumbuhan kredit bank 2026 dalam kisaran 8-12%
Mengapa penting?
- Proyeksi BI ini menjadi basis bagi kebijakan fiskal dan moneter di 2026 — artinya pemerintah & otoritas moneter akan menggunakan angka ini sebagai acuan.
- Menunjukkan bahwa pemerintah dan BI cukup optimis, namun catatan bahwa realisasi belanja fiskal akan sangat menentukan.
- Mencerminkan bahwa Indonesia masih dalam posisi relatif stabil secara ekonomi meskipun tantangan global tetap ada.
Catatan/tips:
- Realisasi belanja fiskal yang cepat dan tepat akan memperkuat proyeksi — pantau kecepatan penyerapan anggaran & proyek-proyek publik.
- Meski proyeksi positif, risiko global seperti perlambatan ekonomi dunia, gejolak komoditas, nilai tukar rupiah bisa menjadi faktor penghambat.
- Bagi pelaku bisnis/investor, angka ini bisa menjadi sinyal bahwa “nada kebijakan” 2026 akan condong ke stabilitas dan dukungan pertumbuhan.
