
Jakarta, 7 Oktober 2025 — Fenomena astronomi langka yaitu Supermoon (Bulan purnama di posisi perigee / jarak terdekat ke Bumi) terjadi hari ini sekitar pukul 10:47 WIB menurut BMKG.
Fenomena ini tidak hanya menarik perhatian pecinta astronomi, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran karena potensi kenaikan muka air laut yang dapat memicu banjir rob di wilayah pesisir.
Mekanisme dan Dampak Potensial
Karena jarak antara Bulan dan Bumi lebih dekat dari biasanya, gaya gravitasi Bulan terhadap air laut akan sedikit lebih kuat, sehingga memperbesar pasang maksimum (high tide). Dalam konteks pesisir yang rentan, kombinasi ini bisa memicu banjir rob, terutama saat berbarengan dengan fase purnama
BMKG telah mengidentifikasi 17 wilayah pesisir di Indonesia yang berpotensi terdampak, termasuk pesisir Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, dan sebagian daerah Sumatra dan Kalimantan.Di Jakarta, potensi rob diprediksi terjadi antara tanggal 9 hingga 14 Oktober 2025.
Imbauan Resmi dan Langkah Waspada
BMKG mengimbau warga pesisir agar meningkatkan kesiagaan selama periode 5–16 Oktober 2025, terutama saat fase puncak pasang.
Beberapa langkah yang disarankan antara lain:
- Memantau jadwal pasang surut lokal
- Menyiapkan tanggul sementara, pompa darurat, dan perlengkapan penyelamatan
- Tidak mendekati tanggul yang retak atau lemah
- Mempunyai jalur evakuasi ke titik lebih tinggi
Dimensi Budaya & Pariwisata
Fenomena Supermoon sering kali juga digabungkan dengan aktivitas budaya dan wisata. Di kawasan Candi Borobudur, misalnya, malam purnama menjadi kesempatan untuk pertunjukan seni dan pengalaman langka bagi pengunjung.Bagi masyarakat yang berada di daerah tinggi atau non-pesisir, fenomena ini menjadi momen menarik untuk mengamati keindahan bulan besar di langit malam.