Sumatra Utara, 16 Desember 2025 – Kondisi bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Sumatra Utara masih menjadi perhatian serius hingga hari ini. Curah hujan tinggi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan meningkatnya debit sungai serta memicu pergerakan tanah di kawasan perbukitan dan daerah rawan longsor.
Beberapa kabupaten dan kota dilaporkan mengalami genangan air yang berdampak pada permukiman warga, lahan pertanian, serta fasilitas umum. Aktivitas masyarakat terganggu, terutama di wilayah dengan akses jalan yang terputus akibat longsor maupun banjir yang belum sepenuhnya surut.
Tim gabungan dari pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan relawan terus melakukan upaya penanganan di lapangan. Evakuasi warga ke tempat yang lebih aman masih berlangsung, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan ibu hamil. Posko darurat serta dapur umum telah didirikan untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.
Selain penanganan darurat, pemerintah juga mulai melakukan pendataan terhadap rumah warga dan infrastruktur yang mengalami kerusakan. Jalan, jembatan, dan jaringan listrik menjadi fokus utama pemulihan agar aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan normal. Bantuan logistik berupa bahan makanan, selimut, dan obat-obatan terus disalurkan secara bertahap.
Masyarakat di wilayah rawan bencana diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan susulan. Pergerakan tanah masih mungkin terjadi, terutama di daerah dengan kontur berbukit dan kondisi tanah yang labil. Pemerintah daerah juga mengingatkan warga untuk segera melapor jika terjadi tanda-tanda bahaya seperti retakan tanah atau kenaikan debit air secara tiba-tiba.
Bencana banjir dan tanah longsor ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem. Upaya mitigasi jangka panjang, seperti perbaikan sistem drainase, penataan kawasan rawan bencana, serta peningkatan kesadaran masyarakat, diharapkan dapat mengurangi risiko serupa di masa mendatang.

