Jakarta, 2025 — Sebuah temuan mengejutkan terjadi di Kawasan Industri Modern Cikande, sekitar 68 km dari ibu kota Jakarta. Sebanyak 22 pabrik di kawasan tersebut terindikasi mengalami kontaminasi radioaktif oleh Caesium-137, sebuah isotop radioaktif yang dikenal berbahaya jika terpapar manusia dan lingkungan.
Kronologi Penemuan & Investigasi
Awal mula kasus ini muncul ketika sebuah kiriman udang dari perusahaan PT Bahari Makmur Sejahtera (BMS) ditolak masuk ke Amerika Serikat setelah hasil uji menemukan jejak radioaktif. Tindak lanjut investigasi kemudian mengungkap bahwa masalahnya tidak hanya pada satu perusahaan, melainkan lebih luas: kontaminasi tersebar di banyak fasilitas di kawasan industri tersebut.
Pemerintah segera membentuk satuan tugas khusus bersama Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan instansi lingkungan hidup untuk menangani insiden ini. Beberapa perusahaan telah menjalani proses dekontaminasi, sementara fasilitas lain akan menjalani prosedur pembersihan secara bertahap di bawah pengawasan pemerintah.
Implikasi & Respons Pemerintah
Insiden ini memunculkan kegundahan serius terhadap keamanan industri serta regulasi impor bahan bekas, terutama logam rongsokan. Dalam responsnya, Kementerian Lingkungan Hidup mengumumkan penghentian rekomendasi impor bahan logam bekas yang berpotensi membawa kontaminan radioaktif.
Pihak berwenang juga menelusuri asal muasal kontaminasi — diduga kuat bahan berbahaya tersebut masuk melalui rantai impor bahan daur ulang industri. Para pakar menekankan bahwa meskipun Indonesia tidak memiliki fasilitas nuklir, risiko kontaminasi dapat datang dari sisa-sisa limbah industri impor.
