
Perekonomian global pada tahun ini menghadapi perlambatan akibat ketidakpastian geopolitik, naiknya suku bunga, dan fluktuasi harga energi. Beberapa negara maju mencatat penurunan aktivitas industri dan konsumsi, sehingga memengaruhi perdagangan internasional.
Namun, kawasan Asia masih menjadi pusat pertumbuhan dengan kontribusi besar dari Tiongkok, India, serta negara-negara ASEAN. Investasi di bidang teknologi, energi terbarukan, dan manufaktur modern menjadi faktor pendorong yang menjaga optimisme investor.
Lembaga keuangan internasional memprediksi bahwa meskipun laju pertumbuhan dunia melambat, peluang pemulihan tetap terbuka. Diversifikasi perdagangan, inovasi digital, serta transisi energi bersih dipandang sebagai kunci untuk menjaga stabilitas ekonomi global di masa mendatang.