Pamekasan, 7 Juli 2025

PUSATNEWS, Seorang kurir layanan Cash on Delivery (COD) menjadi korban pengeroyokan di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, diduga dilakukan oleh oknum aparatur sipil negara (ASN) bersama keluarganya. Insiden yang terjadi pada Sabtu sore (6/7) tersebut terekam dalam video amatir warga dan viral di media sosial, memicu gelombang kecaman dari netizen.
Korban, berinisial RF (22), mengalami luka di bagian wajah dan kepala setelah dipukul dan ditendang oleh sejumlah orang di halaman sebuah rumah di kawasan Kecamatan Tlanakan. RF diketahui tengah mengantarkan paket kepada pelanggan yang memesan barang secara COD. Perselisihan diduga bermula saat pembeli menolak membayar paket karena merasa tidak memesan.
Kronologi dan Kesaksian Korban
Dalam keterangannya, RF menjelaskan bahwa ia hanya menjalankan tugas sebagai kurir dan telah sesuai prosedur meminta pembayaran di tempat.
“Saya cuma antarkan paket sesuai alamat. Tapi orangnya marah, bilang saya bohong. Tiba-tiba mereka pukul saya,” ujar RF, saat memberikan laporan di Polres Pamekasan, Minggu (7/7).
Video berdurasi 1 menit yang beredar menunjukkan RF didorong hingga terjatuh, lalu dipukul oleh beberapa pria yang diduga adalah anggota keluarga pembeli. Dalam tayangan yang sama, terdengar teriakan warga sekitar yang berupaya melerai.
Pelaku Diduga Oknum ASN
Menurut keterangan warga dan konfirmasi dari tokoh masyarakat setempat, salah satu pelaku pengeroyokan diketahui berstatus sebagai ASN aktif di lingkungan pemerintahan daerah. Identitas pelaku sudah diketahui, dan saat ini tengah diperiksa oleh pihak kepolisian.
Kapolres Pamekasan, AKBP Jazuli Heriyanto, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan korban dan tengah melakukan penyelidikan.
“Kami sudah kantongi nama-nama pelaku. Kasus ini dalam penanganan. Jika terbukti, tidak ada toleransi, siapapun statusnya,” tegas Kapolres saat dikonfirmasi pada Senin (7/7).
Aksi Netizen & Solidaritas Kurir
Tagar #KeadilanUntukKurirRF langsung menjadi trending topic di berbagai platform sosial media, termasuk X (dulu Twitter) dan Instagram. Ribuan netizen menyerukan agar pelaku segera diproses hukum dan diberi sanksi tegas. Banyak pula warganet yang mengirimkan dukungan moral kepada RF dan menyayangkan perlakuan terhadap para kurir yang kerap menjadi sasaran emosi pelanggan.
Beberapa komunitas ojek online dan kurir di wilayah Madura dilaporkan akan mengadakan aksi solidaritas di depan kantor bupati dan Polres Pamekasan dalam beberapa hari ke depan
Kekerasan terhadap kurir pengantar barang kembali menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan soal perlindungan hukum bagi pekerja jasa logistik. Kasus RF menambah daftar kekerasan terhadap tenaga kerja informal di lapangan, yang kerap tidak dilindungi secara optimal.
Polisi menjanjikan penanganan cepat dan transparan, sementara publik menanti langkah tegas terhadap oknum pelaku yang disebut berasal dari kalangan aparatur negara.