
PUSATNEWS Moskow/Paris, 02 Juli 2025 – Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menggelar pembicaraan via telepon selama hampir dua jam pada Selasa malam waktu setempat. Keduanya membahas sejumlah isu panas, mulai dari perang Ukraina yang tak kunjung usai hingga kekhawatiran internasional soal program nuklir Iran.
Kremlin dalam pernyataan resminya menyebut pembicaraan berlangsung “terbuka dan substantif.” Putin menegaskan posisi Rusia mengenai operasi militer di Ukraina dan menuduh Barat “memperpanjang konflik” dengan terus memasok senjata ke Kyiv.
“Presiden Putin menjelaskan penilaian mendasar Rusia terkait situasi di Ukraina, termasuk konsekuensi kebijakan destruktif negara-negara Barat,” bunyi pernyataan Kremlin.
Sementara itu, pihak Elysee (Kantor Kepresidenan Prancis) mengatakan Macron mendesak gencatan senjata segera dan menekankan pentingnya “kembali ke jalur diplomasi.” Macron juga menyuarakan keprihatinan atas serangan Rusia yang semakin intens ke infrastruktur sipil Ukraina, yang memicu gelombang pengungsi baru ke Eropa.
Selain isu Ukraina, keduanya juga membahas perkembangan terkini terkait program nuklir Iran. Prancis dilaporkan menyuarakan keprihatinan mendalam atas potensi eskalasi di Timur Tengah setelah laporan bahwa Iran terus memperkaya uranium di atas batas yang disepakati dalam JCPOA (kesepakatan nuklir 2015).
Putin, menurut Kremlin, menekankan perlunya solusi diplomatik untuk menjamin keamanan regional, namun juga menuding AS dan sekutunya sebagai pihak yang memicu ketegangan dengan “sanksi sepihak” terhadap Teheran.
Pihak Elysee menambahkan bahwa Macron mengingatkan pentingnya mencegah proliferasi senjata nuklir di kawasan yang sudah sangat rapuh. Prancis disebut siap bekerja sama dengan Rusia dan negara lain untuk mendorong Iran kembali ke perundingan serius.
Meski pembicaraan berlangsung panjang, tidak ada terobosan nyata diumumkan usai percakapan tersebut. Namun kedua pemimpin disebut sepakat menjaga “jalur komunikasi terbuka” di tengah memburuknya hubungan Rusia dengan negara-negara Eropa sejak invasi ke Ukraina pada 2022.
Pertemuan jarak jauh ini menjadi salah satu dialog terpanjang antara Putin dan Macron dalam beberapa bulan terakhir, menandakan masih adanya upaya diplomasi di tengah ketegangan global yang terus meningkat.