Kyiv – Moskow | 26 Juni 2025

PUSATNEWS, Serangan drone jarak jauh milik Ukraina kembali mengguncang wilayah dalam Rusia pada Selasa malam (25/6), menargetkan fasilitas logistik dan infrastruktur energi di kota-kota seperti Belgorod dan Rostov-on-Don.
Menurut laporan dari Kementerian Pertahanan Rusia, lebih dari 20 unit UAV Ukraina diluncurkan secara bersamaan dan menghantam depot bahan bakar dan gudang amunisi, memicu ledakan besar dan kebakaran yang terlihat dari radius beberapa kilometer.
🎯 Sasaran Strategis, Skala Serangan Meningkat
Serangan kali ini dinilai sebagai salah satu serangan drone terdalam yang pernah dilakukan Ukraina sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 2022.
Beberapa target yang terdampak:
- 🔥 Depo logistik militer di wilayah Rostov
- ⚡ Fasilitas pembangkit listrik di Belgorod
- 🛢️ Terminal distribusi bahan bakar di wilayah Kursk
Pemerintah Rusia mengklaim bahwa sebagian besar drone telah ditembak jatuh menggunakan sistem pertahanan udara Pantsir dan S-400, namun dampak kerusakan tetap signifikan.
🎙️ Pernyataan Ukraina: “Hak untuk Membela Diri”
Dalam konferensi pers pagi ini, juru bicara militer Ukraina, Kolonel Serhii Baranov, menyatakan bahwa serangan itu adalah bentuk perlawanan terhadap agresi brutal Rusia dan bagian dari strategi memperlemah logistik invasi.
“Kami menyerang target-target militer yang digunakan untuk menyerang rakyat kami. Jika Rusia ingin kedamaian, mereka harus keluar dari tanah kami.”
🧭 Reaksi Rusia: “Tindakan Terorisme Negara”
Di pihak lain, Kementerian Luar Negeri Rusia mengecam serangan tersebut sebagai “tindakan terorisme negara” dan memperingatkan akan ada balasan yang “berkali-kali lipat lebih besar”.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan:
“Moskow tidak akan diam. Mereka yang mengirim drone ke tanah kami akan menerima jawaban yang setimpal, di waktu dan tempat yang kami tentukan.”
🌍 Eskalasi Konflik dan Kecemasan Dunia
Para analis internasional menilai serangan ini menunjukkan bahwa Ukraina telah berhasil mengembangkan teknologi drone domestik jarak jauh, bahkan tanpa bergantung penuh pada pasokan Barat.
Kekhawatiran pun meningkat bahwa perang akan memasuki fase eskalasi terbuka di dalam wilayah Rusia, yang bisa memicu penggunaan senjata yang lebih mematikan oleh Kremlin.
🇺🇳 PBB dan Uni Eropa menyerukan penurunan eskalasi.
🇺🇸 AS dan NATO menyatakan tidak terlibat dalam operasi tersebut namun tetap mendukung hak Ukraina untuk mempertahankan diri.
🕊️ Akhir Cerita Masih Jauh
Dengan kedua belah pihak yang tak menunjukkan tanda-tanda mundur, dunia kembali menyaksikan lonjakan ketegangan di salah satu konflik paling berdarah abad ini.
Situasi masih berkembang. Dunia berharap diplomasi masih punya ruang untuk bicara.