
Jakarta – Polres Bandara Soekarno-Hatta mengevakuasi Tarpiah (57), istri Poniman—lansia yang mendapat pengampunan dalam kasus pencurian handphone di kawasan bandara tersebut, ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan medis.
Tarpiah dievakuasi karena kondisi kesehatannya menurun drastis dan hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur.
“Ibu Tarpiah dievakuasi ke Rumah Sakit Melati lantaran kondisi kesehatannya menurun dan hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur,” ujar Kapolresta Bandara Soetta Kombes Pol Ronald Sipayung, saat menjenguk di UGD Rumah Sakit, Kamis 25 Juni 2025.
Ronald menjelaskan, kondisi tersebut diketahui saat pihaknya mengunjungi kediaman Poniman dan Tarpiah di Kelurahan Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, saat menyalurkan bantuan sosial dalam rangka Hari Bhayangkara ke-79, Senin (23/6/2025).
“Hasil pemeriksaan dari dokter, merekomendasikan ibu Tarpiah untuk dilakukan rawat inap guna mendapatkan perawatan medis yang lebih baik dan pemeriksaan kesehatan lanjutan,” kata dia.
Tak hanya itu, Polresta Bandara Soetta juga membantu mengaktifkan kembali keanggotaan BPJS milik Poniman dan Tarpiah, yang sebelumnya terblokir selama 1,5 tahun karena tunggakan iuran.
Ronald menambahkan, langkah ini merupakan wujud nyata kepedulian Polri terhadap masyarakat yang sedang kesulitan.
“Sekaligus implementasi dari arahan bapak Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto yakni Polri dari Masyarakat dan untuk masyarakat, dalam keadaan suka maupun duka,” ujarnya.
Punya Hipertensi dan Diabetes
Sementara, Kepala Seksi Dokkes Polres Bandara Soekarno Hatta Dedi Kurniawan mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan, Tarpiah memiliki tekanan darah tinggi dan kadar gula darah yang tinggi.
“Menurut keterangan, yang bersangkutan mempunyai riwayat gula, serta mengeluh nyeri pada perut,” kata Dedi.
Tarpiah kemudian dirujuk ke RS Melati menggunakan ambulans. Di sana ia menjalani pemeriksaan tekanan darah, laboratorium, hingga rontgen. Saat ini, ia dirawat inap dan dalam pengawasan medis.
“Diagnosa sementara yang bersangkutan diabetes melitus dengan hipertensi,” kata Dedi.
Tarpiah mengaku telah lama menderita darah tinggi, diabetes, dan sakit lambung. Selama ini, ia dan suaminya tinggal di kontrakan, hidup dari penghasilan Poniman sebagai sopir tembak.
Diketahui, Poniman sebelumnya ditangkap atas pencurian handphone milik Arlan Sutarlan di Masjid Nurul Barkah, Bandara Soetta, pada 5 April 2025. Ia mencuri karena terdesak kebutuhan untuk membeli beras.
Kasus ini akhirnya dihentikan melalui pendekatan keadilan restoratif. Poniman dibebaskan oleh penyidik Satreskrim Polresta Bandara Soetta.