
PUSATNEWS Teheran memicu kekhawatiran global setelah Parlemen Iran pada 22 Juni 2025 menyetujui langkah untuk menutup Selat Hormuz sebagai tanggapan atas serangan udara AS-Israel terhadap fasilitas nuklir Iran . Keputusan ini masih menanti persetujuan Dewan Keamanan Nasional Iran, tetapi ancamannya sudah cukup memicu gejolak pasar energi.
🔥 1. Lonjakan Harga Minyak & Inflasi Global
- Diperkirakan 20% pasokan minyak dunia melewati selat ini setiap hari, setara 18–21 juta barel—rilly
- Setelah pemungutan suara, harga Brent melonjak di atas $77/barel, naik lebih dari 10–16 % hanya dalam beberapa hari
- Analis memperingatkan potensi kenaikan menjadi ~$100–$150, bahkan mencapai $130–$150/barel dalam skenario terburuk – menghadirkan tekanan inflasi serta biaya energi dan transportasi yang tajam
⛓️ 2. Gangguan Rantai Pasokan & Ekonomi Global
- Pasokan energi Asia dan Eropa terancam — negara seperti China, India, Jepang, dan Korea mengandalkan rute selat .
- Rantai pasokan global akan terdampak: biaya logistik naik, asuransi kapal melambung, dan antrean kapal mengular .
- Ekonomi Eropa dan AS bisa menanggung akibat kenaikan biaya barang dan energi – bahkan ada prediksi dampak hingga 0,8 % dari PDB global
⚔️ 3. Ketegangan Militer & Risiko Eskalasi
- Iran bisa menggunakan serangan asimetris: ranjau laut, rudal anti-kapal, drone bunuh diri, hingga siber
- Langkah ini diprediksi memicu respons keras dari Angkatan Laut AS (5th Fleet) serta sekutu Eropa dan Teluk, meningkatkan risiko konfrontasi militer langsung
- Jika konflik meluas, potensi mobilisasi militer NATO atau operasi penjagaan jalur laut oleh pasukan koalisi menjadi tinggi .
🔎 Ringkasan Cepat
Aspek | Dampak |
---|---|
Energi & Ekonomi | Harga minyak bisa menyentuh $100–150/barel; inflasi global meningkat |
Rantai Pasokan | Logistik terganggu, biaya naik, risiko kontraksi ekonomi global |
Keamanan Regional | Eskalasi militer kemungkinan besar, konfrontasi langsung meningkat |
🎯 Kesimpulan
Meski keputusan penutupan masih menunggu persetujuan Dewan Keamanan Nasional Iran, ancaman ini sudah cukup menciptakan gelombang ketakutan global — dari lonjakan harga minyak, gangguan rantai pasokan, hingga eskalasi militer. Dunia kini berada di persimpangan politis dan ekonomi yang rapuh.