
PUSATNEWS Teheran, 22 Juni 2025 — Iran kini menghadapi ancaman bencana nuklir setelah salah satu fasilitas nuklirnya di Natanz dikabarkan mengalami kerusakan parah akibat serangan udara Israel pada Sabtu malam. Pemerintah Iran mengumumkan telah mengambil langkah-langkah darurat untuk mencegah kebocoran radioaktif besar-besaran, yang dikhawatirkan bisa menyamai atau bahkan melampaui tragedi Chernobyl 1986.
Ledakan di Fasilitas Nuklir Natanz, Asap Tebal Membumbung
Menurut laporan dari Badan Energi Atom Iran (AEOI), serangan udara menghantam bagian penyimpanan bahan bakar uranium yang sensitif. Beberapa ledakan hebat dilaporkan terdengar hingga radius 20 km dari lokasi. Video amatir yang beredar menunjukkan langit Natanz dipenuhi asap pekat dan kilatan cahaya dari kebakaran besar.
Pemerintah Iran belum mengonfirmasi secara detail tingkat kerusakan, namun seorang pejabat senior AEOI menyebut insiden ini sebagai “serangan berisiko tinggi yang hampir memicu bencana nuklir nasional.”
“Kami telah menurunkan tim teknis dan medis ke lokasi. Upaya pendinginan reaktor cadangan sedang dilakukan untuk mencegah kebocoran radiasi,” kata juru bicara AEOI, Behrouz Kamalvandi.
Kekhawatiran Internasional: Bayang-Bayang Chernobyl dan Fukushima
Komunitas internasional langsung bereaksi keras. Organisasi Tenaga Atom Internasional (IAEA) mendesak Israel dan Iran untuk menahan diri dari menargetkan infrastruktur nuklir, memperingatkan bahwa dampaknya bisa lintas batas dan lintas generasi.
Pakar nuklir dari Jerman, Dr. Klaus Wirth, menyatakan kekhawatirannya:
“Jika fasilitas pengayaan uranium Natanz mengalami kegagalan sistem pendingin, maka kita bisa menyaksikan tragedi yang sangat mirip dengan Chernobyl. Radiasi tidak mengenal batas negara.”
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Iran juga mengumumkan bahwa rumah sakit di provinsi Isfahan kini siaga penuh menghadapi kemungkinan paparan radiasi. Ribuan masker dan perlengkapan pelindung radiasi telah didistribusikan ke tenaga medis.
Iran Menuding Israel Sengaja Memicu Bencana Kemanusiaan
Pemerintah Iran menuduh Israel melakukan kejahatan perang dengan menargetkan situs nuklir yang memiliki dampak terhadap jutaan jiwa. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, menyebut serangan ini sebagai “provokasi putus asa dan terorisme nuklir”.
“Israel ingin membuat kekacauan global. Ini bukan hanya soal Iran, ini soal lingkungan dan nyawa manusia,” tegasnya.
Iran juga telah mengirimkan surat resmi ke PBB dan IAEA, menuntut penyelidikan dan kecaman internasional terhadap Israel.
Apakah Dunia Siap Hadapi Bencana Nuklir di Timur Tengah?
Situasi saat ini menunjukkan bahwa perang bukan hanya soal rudal dan pasukan, tetapi juga membawa ancaman lingkungan global. Kebocoran radiasi bisa menyebar ke Irak, Teluk Persia, bahkan hingga Asia Tengah dan Eropa Timur jika tidak ditangani secepat mungkin.
Warga di sekitar Natanz dilaporkan mulai meninggalkan wilayah tersebut. Beberapa bahkan menyebut atmosfer terasa “aneh” dan muncul iritasi mata serta tenggorokan.
Apakah dunia akan membiarkan sejarah Chernobyl terulang, kali ini di jantung Timur Tengah?
Dunia kini menanti, dan waktu terus berjalan.