
PUSATNEWS Ankara – 19 Juni 2025 — Ketegangan militer antara Iran dan Israel yang kian membara mulai mengguncang kawasan. Negara-negara di Timur Tengah mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi potensi meluasnya konflik, salah satunya adalah Turki, yang secara resmi meningkatkan kesiapan tempur pasukannya dan memperkuat sistem pertahanan nasional secara berlapis.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis Kementerian Pertahanan Turki pagi ini, pemerintah menyebut situasi kawasan berada dalam “status siaga tinggi”, dan semua unit militer di wilayah tenggara — dekat perbatasan Iran dan Irak — diperintahkan untuk bersiaga penuh.
Kesiapan Tempur Ditingkatkan, Jet Tempur Dikerahkan
Angkatan Bersenjata Turki dilaporkan telah mengerahkan jet tempur F-16 ke beberapa pangkalan udara strategis seperti Incirlik dan Diyarbakir. Pesawat-pesawat tersebut siap melakukan patroli udara serta pengintaian terhadap kemungkinan pergerakan rudal lintas batas atau aktivitas militer asing di zona udara Turki.
Tak hanya itu, pasukan darat dan unit artileri juga terlihat melakukan latihan kesiapan di sepanjang perbatasan timur.
Sistem Pertahanan Udara Berlapis Diperkuat
Turki juga memperkuat sistem pertahanannya dengan mengaktifkan lapisan pertahanan udara multi-level. Sistem Hisar-A dan Hisar-O telah diposisikan di beberapa titik vital, sementara sistem S-400 buatan Rusia dilaporkan berada dalam mode aktif, siap menangkal potensi serangan udara atau rudal balistik.
Menteri Pertahanan Turki, Yasar Guler, menegaskan bahwa “keselamatan wilayah udara dan tanah Turki adalah prioritas utama, dan setiap ancaman yang mendekat akan direspons secara tegas.”
Turki Bersikap Netral, Tapi Siaga
Meski mengambil langkah militer yang serius, Turki sejauh ini menyatakan tetap berada pada posisi netral dan tidak berpihak dalam konflik Iran-Israel. Presiden Recep Tayyip Erdoğan menyampaikan bahwa Turki tidak ingin terseret ke dalam perang yang bisa meluas menjadi konflik regional atau global.
Namun demikian, Erdoğan juga mengecam tindakan Israel atas “serangan berlebihan terhadap warga sipil di Gaza dan Lebanon,” serta meminta Iran untuk “menahan diri dan menghindari penggunaan senjata strategis.”
Ancaman terhadap Stabilitas Regional
Pengamat politik menilai bahwa langkah Turki ini tidak hanya sebagai upaya perlindungan nasional, tetapi juga sinyal kepada NATO dan dunia internasional bahwa Ankara siap menghadapi segala kemungkinan. Posisi Turki yang berada di antara Eropa dan Timur Tengah menjadikannya titik strategis dalam krisis ini.
“Jika perang membesar ke kawasan Levant, Turki bisa menjadi jalur kritis logistik, pengungsi, atau bahkan serangan rudal lintas batas. Jadi, respons mereka sangat relevan secara geopolitik,” kata analis pertahanan Timur Tengah, Dr. Karim Al-Masri.
Kesimpulan: Kawasan Siaga, Dunia Tegang
Dengan Turki mulai mengaktifkan seluruh kekuatan pertahanannya, sinyal bahwa perang Iran-Israel mulai menjalar ke wilayah yang lebih luas semakin jelas. Negara-negara lain seperti Yordania, Mesir, dan Arab Saudi juga dikabarkan tengah memantau situasi dengan cermat.
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB dijadwalkan mengadakan sidang darurat malam ini untuk merespons eskalasi konflik dan upaya mencegah Perang Dunia Timur Tengah yang kini hanya tinggal sejengkal.