
PUSATNEWS Teheran – Yerusalem, 19 Juni 2025 – Dunia dikejutkan oleh penggunaan rudal balistik jarak jauh Iran, Sejjil, dalam serangan besar-besaran ke wilayah Israel dini hari tadi. Rudal yang dikenal sebagai salah satu senjata paling mematikan dalam arsenal militer Iran itu dilaporkan menghantam instalasi militer penting dan memicu kebakaran besar di wilayah selatan Israel.
Kementerian Pertahanan Iran menyebut serangan ini sebagai “operasi strategis terukur” sebagai balasan atas serangan udara Israel yang sebelumnya menewaskan komandan tinggi Garda Revolusi di Suriah.
Apa Itu Rudal Sejjil?
Rudal Sejjil adalah rudal balistik jarak jauh dua tahap berbahan bakar padat yang dikembangkan oleh Iran. Rudal ini pertama kali diperkenalkan ke publik pada tahun 2008, namun terus dikembangkan hingga memiliki jangkauan operasional 2.000 hingga 2.500 km, yang membuatnya mampu mencapai hampir seluruh wilayah Israel dari berbagai titik peluncuran di Iran.
Keunggulan utama Sejjil:
- Bahan bakar padat: Siap luncur dengan waktu persiapan lebih cepat.
- Daya hancur besar: Dapat membawa hulu ledak seberat 700 kg, termasuk hulu ledak konvensional, fragmentasi tinggi, hingga bom cluster.
- Jangkauan luas: Mampu menyerang wilayah strategis Israel termasuk Tel Aviv, Yerusalem, Dimona, dan Haifa.
Serangan Kejut: Israel Tidak Sempat Bertahan
Menurut laporan media Israel, dua rudal Sejjil berhasil lolos dari sistem pertahanan udara Arrow-3 dan Iron Dome yang biasanya sangat efektif. Salah satu rudal menghantam pangkalan udara di wilayah Negev, sementara satu lainnya dilaporkan jatuh di dekat fasilitas teknologi tinggi di Tel Aviv, menyebabkan kebakaran hebat dan kerusakan sistem komunikasi.
Pejabat militer Israel menyatakan bahwa ini adalah serangan terjauh yang pernah diluncurkan langsung dari wilayah dalam Iran, menandakan peningkatan kemampuan strategis Teheran.
Respons Internasional: Dunia Semakin Cemas
Serangan Sejjil ini mendapat kecaman dari negara-negara Barat. Presiden Amerika Serikat menyebut penggunaan rudal jarak jauh ini sebagai “eskalasi yang sangat berbahaya”, sementara Sekjen PBB menyerukan penghentian segera segala bentuk kekerasan yang dapat memicu perang kawasan.
Rusia dan Tiongkok, dua sekutu strategis Iran, memilih untuk tidak mengomentari secara langsung, namun menyerukan “penyelesaian diplomatik dan dialog terbuka antara kedua negara”.
Iran: Kami Bisa Menyerang Lagi Jika Diperlukan
Komandan Garda Revolusi Iran menyatakan bahwa mereka masih memiliki “puluhan rudal Sejjil lainnya” yang siap diluncurkan jika Israel melanjutkan serangannya. “Kami tidak mencari perang, tapi kami tidak akan pernah tinggal diam jika diserang. Sejjil hanyalah bagian kecil dari kekuatan kami,” katanya dalam pernyataan resmi.
Sementara itu, Israel mulai mengevakuasi beberapa fasilitas militer penting dan meningkatkan kesiapan di seluruh pangkalan udara.
Kesimpulan: Bayang-Bayang Perang Total
Penggunaan rudal Sejjil oleh Iran menjadi sinyal bahwa konflik ini telah memasuki babak baru yang jauh lebih berbahaya. Dengan kemampuan jangkauan lintas negara dan daya hancur tinggi, senjata ini menjadi momok bagi Israel dan potensi ancaman nyata bagi kestabilan kawasan Timur Tengah.
Dunia kini menanti: apakah diplomasi masih mungkin, atau perang besar tak bisa lagi dihindari?